Latest News

Tampilkan postingan dengan label PROFIL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PROFIL. Tampilkan semua postingan

RESOLUSI DAN TARGET DI 2018






Anisa AE - Sebagai seorang ibu rumah tangga, sekaligus owner dari sebuah penerbitan indie di Jawa Timur, pastinya kesibukan saya sangat menggunung.  Sebenarnya tidak sibuk juga, tapi saat kerjaan menumpuk, tubuh selalu ngedrop. Walaupun sudah ada beberapa tim offline dan online yang membantu pekerjaan di dunia penerbitan, namun beberapa pekerjaan juga tak lepas dari tangan saya.

Pas sakit seperti itu, pasti saya pingin menyelesaikan banyak hal. "Kalau sakit jangan lama-lama," itu selalu yang saya katakan pada diri sendiri. Kalau bisa sih, jangan sampai sakit.


Surat Terbuka untuk Afi Nihaya Faradisa









Anisa AE - Dear Dik Afi Nihaya Faradisa.

Sebelumnya perkenalkan, nama saya Anisa. Saya bukan siapa-siapa, hanya seorang ibu yang berusaha berjuang untuk anak-anaknya. 

Beberapa waktu lalu, saya membaca sebuah tulisan di FB Dik Afi soal warisan yang saat itu dibagikan oleh teman FB saya yang lain. Entah kenapa saat itu saya tidak tertarik untuk share juga. Apalagi saat saya membaca komentar-komentar di dalamnya yang sudah ribuan dan dibagikan oleh ribuan orang juga.
Saya membaca tulisan itu dengan banyak kernyitan. Well, mungkin saya lebih suka tulisan pendek yang langsung ke poinnya daripada yang panjang, tapi banyak menimbulkan tanda tanya. 

Dik Afi, sayang.

Saya tak punya televisi, jarang membaca koran. Tak tahu setenar apa Dik Afi di luar sana karena status soal warisan tersebut. Saya pun sudah hampir lupa dengan status tersebut, sampai akhirnya mencuat  lagi saat ini.

Namun kali ini berbeda. Banyak sekali hujatan yang ditujukan padamu soal status itu. Iya, status soal warisan yang sempat saya baca tersebut. Kau pun mulai terkenal sebagai plagiator di kalangan teman-teman facebook saya.





Awalnya saya tak peduli. 

Sampai akhirnya saya bosan dengan banyaknya status yang sangat sering berseliweran. Bahkan sampai namamu pun diartikan bermacam-macam. Saya kasihan padamu, pada orang tuamu, khususnya ibumu. Saya juga seorang ibu, pernah merasakan bagaimana anak saya dibully orang. Sakit dan hati rasanya teriris. (Baca selengkapnya)

Monda Siregar, Passion pada Kebudayaan dan Sejarah







Anisa AE - Menjadi dokter gigi sekaligus full time mommy? Wow pastinya double sibuk ya? Tapi untuk perempuan yang tadinya pemalu ini bukan hal yang menyulitkan. Monda Siregar, keturunan Sumatera Utara ini berprofesi sebagai PNS dan dokter gigi di Jakarta, lahir di kota kembang tahun 1965 dan sekarang berdomisili di Bogor. Wah, jelajah kota Nusantara nih!

Termasuk blogger senior, mengenal blog tahun 2009 dan sampai saat ini blog menjadi tempatnya 
untuk menyalurkan hobi menulis. Ngeblog dilakukan untuk mencari teman-teman yang satu hobi, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan juga menyiapkan kegiatan yang tak membosankan saat tiba masa pensiun nanti.
Ibu dari dua anak gadis yang cantik-cantik ini menyukai kegiatan blogging karena bisa mempertemukannya dengan banyak teman baru, juga membuatnya jadi seorang ibu yang tak gaptek sehingga bisa mengimbangi tumbuh kembang buah hatinya yang berada di era digital. (Baca selengkapnya)


Mengulas Blogger Cantik yang Suka Travelling







Anisa AE - Mitosnya, menjadi ibu rumah tangga berarti full time mengurus rumah, suami dan anak-anak. Mengurusi keuangan untuk belanja dan sekolah anak, nabung sebanyaknya kalau-kalau ada kejadian tak terduga dan dibikin sibuk sama seluruh pengisi rumah. Jangankan untuk jalan-jalan dan bersantai untuk Me Time, untuk tidur siang sekadar melepas lelah saja sudah tak bisa.

Tapi, itu cuma mitos. Buktinya Myra Anastasia mampu jadi ibu rumah tangga yang tetap fokus pada hobinya sendiri, tanpa harus melewatkan tumbuh kembang buah hatinya tercinta. Ibunda dari Keke (si ganteng yang baru masuk SMP) dan Naima (si cantik yang suka nyanyi dan crafting) ini selain senang jalan-jalan, juga suka memasak dan nonton film. Dari semua hobinya itu, satu per satu disusun rapi dalam blog-blog yang berbeda.
Misalnya kekenaima.com untuk cerita suka dukanya sebagai seorang ibu, dari mulai tips parenting, celoteh anak, kreativitas, dan metode belajar dibagi lengkap disini. Kemudian buat yang suka masak, suka makan-makan, boleh deh coba dikunjungi dapurkenai.blogspot. Fun cooking, bahan masakan, sampai kamus dapur boleh diintip disini. Tapi kok postingan terakhirnya bulan Maret tahun lalu sih, Mbak? Diupdate lagi dong resep-resep yummy-nya! Nah, satu lagi myraanastasia.wordpress yang isinya review film dan buku-buku bagus yang sudah dibaca, direview dan dishare dengan apik.

Sudah sampai di situ saja? Eits, belum. Myra Anastasia ini juga hobi traveling—terutama traveling asyik bareng keluarga, dari mulai sekadar window shopping di mall, hunting kuliner bareng anak-anak, makan di tempat favorit keluarga. Pokoknya serba keluarga deh! Wah, benar-benar ibu rumah tangga idaman ya!
Dari 192 postingan dalam jalanjalankenai.com, ada postingan yang bikin mata saya terbelalak lebar. Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng dan Sunrise di Gunung Prau. Sepintas memang tak ada yang aneh dengan judulnya, sekilas baca juga sudah tertebak isinya tentang apa. Tapi ada hal lain yang bikin postingan hiking dari mbak Myra Anastaia beda dari lainnya, hiking dan camping bareng keluarga! (Baca selengkapnya)


NgobCan Bersama Mommy Kara-Kira






Anisa AE - Bagaimana rasanya menjadi ibu dari anak kembar? Wah, pasti sesutau banget ya? Sampai-sampai saya pun ingin punya anak kembar. Saat kehamilan Ilmi kemarin, saya pikir hamil kembar karena perutnya segedhe gentong, Ternyata itu hanya menjadi impian semata. Hahahah.

Kali ini saya mengulik seorang blogger yang juga ibu dari si kembar Kara dan Kira, duo balita cantik nan lucu dan imut itu. Bayangkan bagaimana lucuny aktifitas mereka yang perlu diabadikan, ya walaupun tetu saja menggoyangkan kesabaran seorang ibu.

Baca Juga : Emak Para Zombie 

Ternyata di sela kesibukannya sebagai ibu, Mbak Wiwit Rahayu, yang lebih dikenal dengan nama Wiwid Wadmira ini juga seorang blogger. Bahkan sudah ngeblog sejak zaman multiply dulu. Saya jelas ketinggalan jauh. Wong tahunya, multiply ditutup, gak sempat merasakan asyiknya ngeblog di sana. Tapi saya sempat merasakan bagaimana kelimpungannya teman-teman yang memindah tulisannya.

Blog yang ditulisnya pun sebagian besar berisi parenting. Pastinya tentang bagaimana mengasuh anak, ya? Karena, dunia parenting itu yang paling dekat dengannya. Bagaimana rasanya saat mengasuh anak prematur, slow growth, dan megasuh anak kembar yang bisa berantem 10 kali sehari. (Baca selengkapnya)

Tak Pernah Lelah Berproses Menuju Sukses (Anggi Putri)






Anggi Putri

Anisa AE - Holla pembaca setia anisae.com! Kali ini akan saya ceritakan tentang penulis muda yang kreatif dan penuh kobaran semangat. Penasaran? Yuk simak saja.

Memang benar rumus: berdoa + usaha = sukses. Begitupun dengan kesuksesan akan berhasil jika didahului dengan sebuah proses. Meski di jaman seperti saat ini banyak orang yang mencari kesuksesan dengan cara instan, tapi lain halnya dengan penulis sekaligus owner Penerbit Pustaka Kata ini. Ya, siapa lagi kalau bukan Anggi Putri.

Anggi Putri atau yang biasa dipanggil Ang atau Pewe oleh teman-temannya ini lahir di Jombang, tapi kini berdomisili di Surabaya. Anggi Putri merupakan seorang mahasiswa di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Dia mengambil program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk sampai di titik saat ini memang tidak secepat memasak mie instan.Semua dilaluinya penuh jatuh bangun. Jadi, jika banyak yang mengatakan ketercapaiannya saat ini sangat cepat, semua itu bohong.

Baca Juga : Emak Para Zombie 

Cewek penyuka dunia perempuan seperti beauty and fashion, kuliner dan traveling ini memulai segalanya sejak di bangku SD lho. Memang sejak SD cewek cantik yang satu ini sulit untuk diam di rumah.Ia banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan ekstrakurikuler seperti paduan suara, seni tari, dan pramuka. Bahkan ia sudah menari sejak di bangku TK.

Nah, lho? Katanya dia seorang penulis, bagaimana memulainya? Iya, dia mulai menulis sejak kelas empat SD. Kecintaannya terhadap puisi hingga saat ini adalah bermula dari sini. Di kelas IV SD, Anggi menjadi ketua mading (majalah dinding) di sekolahnya dan mulai membaca puisi di setiap acara purnawiyata (wisuda) kakak-kakak kelasnya. Puisi pertamanya berjudul ‘Bunda’ ditulis di kelas IV SD lho.

Tulisan Anggi Putri di Koran Surya

Sejak kecil ia pun banyak mendapat masalah di keluarga. Hingga beberapa kali kabur dari rumah (jangan dicontoh :D). Ia dituntut mempunyai nilai bagus dan mendapat peringkat pertama. Ia pernah frustasi hingga mendapat peringkat enam di kelas II SD dan peringkat tiga di kelas IV. Selebihnya tak pernah lagi jatuh. Buku dan bajunya juga pernah dibakar waktu itu. Terpaksa ia tak masuk sekolah beberapa hari, dan sang ayah tak mau menandatangani rapornya. Orangtuanya bahkan kurang bangga dengan keadaan yang demikian.

Piala tari di TK-nya sudah memenuhi lemari di sekolah itu, juga dulu pernah dibuat CD. Saat TK, ia dititipkan kepada Almh neneknya. Setiap kali pentas ia berangkat sendiri, hanya guru yang menemaninya. Berangkat sekolah pun diantar-jemput becak yang sudah disewa per bulan oleh beberapa anak untuk pergi sekolah. Anggi jarang ikut pelajaran karena harus berlatih tari. Sekolahnya, TK Kemala Bayangkari sangat menginginkan kemenangan di setiap pentas. Tapi apalah daya jika usahanya tak pernah dihargai orangtuanya. Itu juga alasannya jarang pulang ke rumah ketika besar.

Baca Juga : Jadi Penulis Harus Sabar (Dien Ilmi)

Beranjak di bangku SMP, ia masih menulis. Namun pada jenjang ini ia sudah mulai merambah ke ranah cerpen atau novelet. Ia juga masih disibukkan dengan ekstrakurikulernya yang bertambah, yaitu tari, paduan suara, pramuka, PMR (Palang Merah Remaja). Cewek satu ini memang sangat mencintai Pramuka. Hampir setiap pekan ia tidak pulang ke rumah hanya untuk berkemah, jelajah atau mendaki gunung. Orangtuanya sudah mengetahui kebiasaannya itu sehingga tak pernah mencarinya tiap akhir pekan.Atau bahkan memang tak peduli dengan hal itu.

Di bangku SMA, kesibukannya pun bertambah. Sekolahnya full day hingga pukul lima sore, ditambah latihan Paskibra jika akan ada lomba. Latihan bahkan sampai pukul delapan malam. Paginya, pukul enam harus sampai sekolah lagi. Kecuali Jumat dan Sabtu ia pulang lebih awal. Ekstrakurikuler yang diikuti yaitu tari, pramuka, karawitan dan paskibra. Sebenarnya ia ingin masuk PMR, tetapi waktunya bersamaan dengan Pramuka sehingga ia mendahulukan Pramuka. Pembinanya memilihnya sebagai Ketua Umum Pramuka sekolahnya.Tidak hanya itu tanggung jawabnya bertambah dengan dipilih sebagai Wakil Ketua di DKR (Dewan Kerja Ranting).Itu lho, dewan yang mengurus dan mengawasi pramuka satu kecamatan. Kebayang kan pusingnya :D (Baca selengkapnya)

Emak Para Zombie




Anisa AE - Zombie punya ibu? Memang zombie itu ada ya? Hohoho, siapa bilang zombie gak ada? Zombie ada karena ada emaknya. Ya ampun mbulet banget mau ngomongin emak zombie. Ibu satu ini memang paling ahli dalam make up zombie. Tak salah dong jika mempunyai julukan ibunya para zombie?

Siapa sih?? Namanya adalah Yonna Kairupan.

Seorang wanita bersuara emas yang dulu sempat mau direkrut oleh KD dan Anang. Bahkan diajak duet oleh Maya untuk duet Ratu. Wih, keren banget kan dia sampai-sampai artis sekaliber KD dan Maya ikut melirik.

Ok, kembali lagi ke bahasan emak zombie. Xixixi.

Sejak Oktober 2013, Mbak Yonna sudah mulai menggeluti profesi inj. Waktu itu suaminya yang nyemplungin untuk taking a higher level. Mbak yang tidak suka kotor ini juga agak ogah-ogahan.


Kalau ada event2 atau ada permintaan dari client, baru deh mulai perang dengan make up untuk melahirkan zombie-zombie baru di bumi. Mak yang suja bikin tutorial make up itu, sampai saat ini belum membuat untuk yang zombie, tapi katanya akan segera dibuat dan itu pasti. Menunggu aba-aba dari suami dulu.


Pengalaman seru yang didapatkan Mbak Yonna itu ketika melibatkan semua tim untuk bareng2 mewujudkan ide-ide atau gambaran gila di kepalanya. Tim itu anak-anak muda semua dan mereka ngerjainnya fun banget. Ketawa-ketawa ngakak. Kalau gagal, ketawa seru. Kalau berhasil, ketawa seru juga. Intinya seneng bangetlah. (Baca selengkapnya)

Mengenal Rachmawati Alida Bachweres





Anisa AE - Yuhu ... jumpa lagi dengan profil blogger. Kali ini saya tidak hanya menulis soal blogger, tapi juga penulis dan seseorang yang bekerja di Kompas TV. Siapa sih?? Seorang wanita yang bernama lengkap Rachmawati Alida Bachweres, ibu dari tiga orang anak yang kini bertempat tinggal di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pertama kali kenal sih pas sering bewe-bewean gitu. Ternyata ibu satu ini adalah super mom. Di balik kesibukannya dalam bekerja, juga bisa membagi waktu dengan keluarganya. Bagaimana dengan me timenya? Bukankah sudah fulk kerja, belum lagi soal keluarga? Ternyata gak ribet kok, me time baginya cukup dengan membaca, menulis, dan memasak.

Baca Juga : Cerita Tentang Bidan Anita Carolina

Ibu yang dulunya bekerja di Majalah Gatra ini katanya sudah jarang sekali menulis sejak bekerja di Kompas TV. Mungkin karena sejak awal memang terjun di dunia jurnalistik, jarinya terasa gatal jika tidak menulis. Nah, itulah alasan kuatnya untuk ngeblog yang digelutinya lagi. Sebenarnya sudah ngeblog dari 2007 sih. (Baca selengkapnya)

Cerita Tentang Bidan Anita Carolina



Anita Carolina
Anita Carolina

Anisa AE - Asyiknya punya teman yang bekerja sebagai tenaga medis. Mau konsultasi dan tanya-tanya pun boleh, apalagi kepoin dia. Salah satu teman saya adalah Anita Carolina, seorang bidan yang juga blogger. Ish, keren ya?

Mbak Nita ini lulus kebidanan pada tahun 2009 dan langsung praktik menjadi bidan di klinik desa. Sampai akhirnya ke rumah sakit swasta di bagian IGD selama 4 tahun. Banyak sekali suka duka sebagai bidan di ruang emergency yang bisa dijadikan pelajaran. Mulai dari pasien yang suka komplain (seperti saya), pasien hamil di luar nikah, pasien yang mau bunuh diri, sampai pasien yang depresi karena janinnya mati sampai 4 kali.

Sukanya, tempat bekerja dulu sudah mendapat akreditasi internasional dari JCI (Joint Commision International), jadi standar pelayanannya sangat jauh berbeda dari rumah sakit lain. Pasien safety lebih diutamakan. Cobaannya, saat dapat jaga malam, harus kuat biar gak ngantuk. :D

Sebenarnya Mbak Anita pingin jadi dokter. Waktu ikut SPMB tahun 2006, pilihan pertama adalah Fakultas Kedokteran, kedua Fisika. Terakhir disarankan untuk ambil Akademi Kebidanan. Walaupun biaya mahal, orang tua tetap berjuang cari dana agar Mbak Anita bisa kuliah. Menunggu 3 tahun tidak lama, yang penting setelah itu bisa langsung bekerja. 

Kalau sudah bekerja nanti, Mbak Anita bisa lanjut kuliah dengan uang sendiri, begitu pesan orang tua. Syukurnya, selama kuliah mendapat nilai yang bagus dan menjadi mahasiswa terbaik.

Ibu dari Giovani Gilbert Gultom yang baru berumur 7 bulan ini juga merasakan bagaimana proses melahirkan yang secara teori sama dengan yang dipelajari. Walau bidan, ternyata kecemasan juga dirasakannya. Gak jauh beda dengan ibu-ibu yang lain. Mungkin karena selama ini banyak menangani pasien di IGD, jadinya ingin semua baik-baik saja dan tidak ingin terjadi pada dirinya. Sayangnya Mbak Anita kecewa dengan petugas yang ada di ruangannya. Pelayanan yang didapat sangat jajh dengan cara pelayanan yang diberikan ketika bekerja di RS lama.  (Baca selengkapnya)


Belajar Dari Ida Tahmidah




Anisa AE - Bagaimana rasanya jika urusan rumah banyak yang belum selesai? Belum lagi anak yang rewel minta ini-itu dan bikin sakit kepala. Sebal pastinya. Apalagi jika saat hari libur, ingin santai sejenak, tapi gak bisa.

Saya pun merasakan hal itu. Jam santai adalah saat Asma sekolah, santai karena bisa bekerja. Saat weekend tiba, Asma paling rewel karena ingin jalan-jalan keluar rumah. Sama seperti saya sih, suka travelling, tapi dia tak bisa lihat sikon. Saya kadang tak mood pergi keluar rumah.

Namun, hal tersebut tidak terjadi pada Mbak Ida Tahmidah. Hidupnya enjoy dan teratur, apalagi di hari weekend. Tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk jalan-jalan, waktu yang tersedia untuk keluarga juga bisa sangat banyak. Belum lagi kegiatan sebagai ibu rumah tangga yang seabrek, ditambah membuka jasa laundry kiloan. Pastinya capek juga, tapi ibu satu ini bisa menjadwal kegiatan hariannya dengan baik dimulai dengan mempersiapkan kebutuhan putra-putrinya sebelum subuh.

Salah satu tulisannya yang saya suka adalah soal menghabiskan waktu pas weekend. Banyak hal-hal baru yang belum terpikirkan oleh saya di dalam artikel 8 Tips Asyik Menikmati Liburan di Rumah. Ya jelas beda jauh, apalagi soal pengalaman dalam bagaimana mengasuh anak. Bagaimana mengajari anak-anak agar bisa bertanggung jawab dengan diri masing-masing, serta bisa saling sayang. (Baca selengkapnya)


Tentang Ira Guslina dan Dunia Biza




Anisa AE - Ets dah, waktunya nulis profil lagi nih. Profil siapa yang saya tulis? Kali ini gak jauh-jauh dari grup blogger yang anggotanya perempuan semua. Bisa KEB ataupun BP. Lho kok? Karena kebanyakan isi anggotanya sama. :D

Pembahasan kali ini webnya Mbak Ira Guslina. Siapa sih??? Itu lho, pemilik web Dunia Biza. Et, tapi isinya bukan semua yang serba biza. Tapi lebih ke dunia Bintang dan Azizah. Siapa??? Ya, kalau emak bikin web yang ada namanya, pasti gak jauh-jauh dari buah hati dong. Dua krucil kebanggan Mbak Ira. 

Cuma saya saja yang jauh dari nama Asma :v 
Kami sering bercengkrama di grup WA ataupun telegram untuk say hello. Tak jarang juga saling bewe mengunjungi blog. Saya suka main ke blognya Mbak Ira karena banyak ilmu yang bisa didapatkan. Apalagi yang terbaru dan bikin saya mewek adalah cerpen tentang Puan trus hak korban kecelakaan yang memang saya tidak tahu sama sekali, Tahu kalau ada macam itu, kemarin saya urusin saja punya Kakak yang kecelakaan. -,-







Pekerjaan yang sebelumnya sebagai pegawai swasta ini ditinggalkannya untuk menjadi full mom bagi kedua putra-putrinya. Sekarang menjadi full mom yang sekaligus penulis freelance. Dunia kepenulisan sudah digeluti sejak masih di Pekanbaru, beberapa cerpen dimuat di media lokal, ada juga yang di Horison. Waktu di Jakarta sudah tidak pernah menulis lagi deh.  (Baca selengkapnya)


Inilah Fakta Mengejutkan Dari Raisa



Sumber : Google

Anisa AE -  Iwan Fals merupakan legenda musik Indonesia yang masih sangat eksis hingga saat ini. bagi anda penggemar karya-karya dari musisi ini, Anda bisa mendengarnya secara online menggunakan aplikasi JOOX dengan kualitas musik terbaik. JOOX merupakan aplikasi pemutar musik yang menyediakan sangat banyak lagu terbaik dari Indonesia dan luar negeri dari berbagai genre musik yang anda sukai.

Nama lainnya yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan dan sangat digemari adalah Raisa Andriana, atau lebih akrab dikenal dengan nama Raisa. Penyanyi bersuara emas ini memang dibekali kemampuan menyanyi yang luar biasa sejak kecil. hingga kini, Raisa telah memiliki fan base yang sangat besar di Indonesia dengan nama YourRaisa. Berikut ini beberapa fakta menarik lainnya mengenai Raisa.







1.       Biodata singkat Raisa
Penyanyi bernama lengkap Raisa Andriana ini lahir di Jakarta pada tanggal 6 Juni 1990. Raisa merupakan penyanyi berkebangsaan Indonesia yang dikenal publik setelah membawakan lagi berjudul serba salah.

2.       Raisa pernah menjadi vokalis Band bentukan Kevin Aprilio
Sebelum terkenal sebagai seorang solois, ternyata Raisa juga pernah menjadi vokalis Band Andante bentukan Kevin Aprilio yang kini bernama Vierratale. Selain itu Raisa juga pernah menjadi backing vokal RAN, melalui hal itu Raisa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang di sebuah label ternama yang hingga kini menjadi tempatnya bernaung.






3.       Raisa sangat gemar membuat video di Youtube

Sebelum menjadi penyanyi terkenal, Raisa juga pernah mengcover beberapa lagu di akun Youtuber pribadinya. Salah satu video cover yang sangat ia sukai adalah “Still In Love” dari penyanyi Brian McKnight. Bahkan sebelumnya ia juga sering mengirimkan demo rekamannya ke berbagai label musik ternama, dan menjadi pengiris acara di kafe-kafe dan di beberapa acara pensi sebagai penyanyi. (Baca selengkapnya)

Jadilah Penulis yang Menghargai Karya Orang Lain (Radindra Rahman)







 Radindra Rahman II
Berbagi dan menginspirasi


Apa kabar? Jumpa lagi di PROFIL. ^^v Kali ini saya akan menuliskan profil mantan admin grup Antologi Es Campur yang saat ini telah menjadi editor di sebuh penerbitan mayor. Pastinya sudah pada tahu, dong? J Yups, dia adalah Radindra Rahman.







Pria lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muria Kudus ini menggeluti hoby menulis sejak duduk di bangku sekolah. Berawal dari iseng-iseng menulis puisi. Hingga di bangku kuliah ia masih suka menulis di kertas sebelum punya komputer. Itu pun hanya iseng-iseng sudah menghasilkan 3 novel meskipun acak-acakkan karena masih berbentuk tulisan tangan. 

Akhirnya, saat di bangku perkuliahan, motivasi menulis itu ada lagi ketika ngelihat hasil karya si ibu dosen. Jadi deh mulai menulis dan menulis sampai sekarang. Hingga pada tahun 2010, ia bekerja freelance menjadi editor dan penulis. Ia juga bergabung di banyak grup kepenulisan di facebook. Namun, hanya grup Antologi Es Campur saja yang paling ia ingat sebab baginya grup tersebutlah yang telah membesarkan namanya. (Cie … :D) 

Radindra Rahman sudah menerbitkan 60 lebih buku antologi yang diterbitkan oleh penerbit indie. Salah satunya tergabung dalam buku kumpulan cerpen yang akan diterbitkan oleh penerbit mayor. Di tahun ini, ada beberapa buku antologi yang hendak diterbitkan. Harapannya di tahun ini ia ingin menerbitkan buku di penerbit mayor. Untuk judul, bisa dicek langsung di fanpage: Radindra Rahman. Karena, masih ada beberapa buku yang akan terbit namun belum juga diproses.


Pihak keluarga sangat mendukung Radindra Rahman dalam menggeluti dunia kepenulisan. Bahkan keluarga juga memfasilitasi jika ia ingin menerbitkan buku melalui jalur indie. Namun, uang penjualan buku tidak ia kantongi secara pribadi sebab sebagian ia berikan kepada orang tuanya. (Baca selengkapnya)

Jadi Penulis Harus Sabar (Dien Ilmi)




Berbagi dan menginspirasi

Hai guys …! Sudah pernah baca novel Jadilah Cintaku yang diterbitkan oleh penerbit Rumah Oranye? Pasti pernah dong. Untuk kali ini, saya akan membagikan profil penulis novel tersebut yaitu Dien Ilmi. Ia adalah serang penulis yang terkenal dengan sebutan pekerja keras. Mengapa? Karena ia telah menggeluti berbagai bidang pekerjaan selain menulis. Ia pernah menjadi tukang fotokopi, buruh di pabrik plastik, sempat juga menjadi wartawan, freelance, menjaga toko baju gratisan (karena tidak terbayar), dan saat ini menjadi penjaga kasir di salah satu minimarket di Bali.  

Dien Ilmi mulai suka menulis pada tahun 2011. Awalnya ia tertarik membaca note salah seorang temannya yang berisi puisi. Dari kecil ia suka membaca, tapi tidak berani menulis. Hanya berani menulis di buku diary bergembok saat ia duduk di bangku kelas 6 SD. Pada saat SMA, ia mulai berani menulis di blog. Tentu saja ia juga mengalami masa-masa alay sebagaimana remaja kebanyakan.

Mahasiswa Universitas Udayana Bali yang mengaku hendak di Drop Out ini (Lho? Kok Bisa?) telah beberapa kali muncul di buku-buku antologi seperti Sketsa Pelangi (Ae Publishing) dan When I Broke Up (Leutika Prio). Selain itu, ia juga telah menelurkan dua buah novel yang keduanya merupakan terbitan Rumah Oranye yaitu Bukan Untukmu dan Jadilah Cintaku. Ia memiliki target dapat menerbitkan dua buku dalam waktu satu tahun. Eits, tapi penulis inipernah sukses menyelesaikan satu novel setiap bulan, lho! Tepatnya dari bulan September sampai Januari. Hebat bukan? (baca selengkapnya)


Jangan Siakan Masa Mudamu (Ihwan Hariyanto)




Berbagi dan menginspirasi


Sudah pernah menerbitkan buku di Mozaik Indie? Yups, sekarang kita akan kupas habis profil pendiri penerbitan ini. Siapa lagi kalau bukan Ihwan Harianto, penulis yang namanya melambung sejak menerbitkan novel Xerografer: Curhat Colongan Tukang Fotokopi. Penulis yang baru saja menyelesaikan studi S1 nya di Universitas Islam Malang ini pada awalnya hanya sekadar menulis di buku harian saja. Itupun dilakukan secara diam-diam sebab kala itu jika seorang cowok menulis di buku harian akan dianggap aneh. (Ada-ada saja)

Awalnya, Ihwan Hariyanto mulai bekerja di tahun 2000 di Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya di bagian Fotokopi. Keinginannya untuk kuliah harus ditahan sementara mengingat kondisi keluarga yang tak memungkinkan. Pada saat bekerja sebagai tukang fotokopi itulah Ihwan Hariyanto mendapat inspirasi untuk menulis novel dan terbitlah novel perdananya yang berjudul Xerografer: Curhat Colongan Tukang Fotokopi yang diterbitkan oleh penerbit Gagas Media.

Selain novel Xerografer, karya Ihwan hariyanto akan diterbitkan di Penerbit Al-Kautsar yaitu My Wedding Story. Ada juga buku solo indie yaitu partisi hati dan Enju. Lalu antologinya yang paling banyak antara lain: Puasa Pertamax, Love Journey, Book Junkies, Cerita Fiksi Fantasi. Yang akan menyusul ada 3 antologi, namun sayangnya masih dirahasiakan.

Baca Selanjutnya

Target 7 Buku Dalam 1 Tahun - Tips Eric Keroncong




Anisa - Sudah pernah baca novel Dokter Sampah yang diterbitkan oleh penerbit Leutika Prio pada tahun 2011? Yups, kali ini kita akan mengulas profil penulis Novel ini yaitu Eric Keroncong yang berasal dari Probolinggo. Aku mengenalnya dari facebook di saat sama-sama gila lomba antologi. Penulis yang telah menerbitkan beberapa karya menarik ini akan membagikan ceritanya kepada kita tentang suka duka menjadi penulis.

Eric mulai tertarik pada dunia kepenulisan sejak duduk di bangku sekolah. Awalnya, ia gemar mengirim cerpen dan humor di majalah anak-anak. Mahasiswa SI Sastra Indonesia ini telah menerbitkan beberapa novel diantaranya: Dokter Sampah (Leutika Prio-2011 (Indie)), Aku Ingin Sekolah Lagi (Selaksa Publishing-2012, lini penerbit Eraintermedia), KarenaMu (Rumah Oranye-2014), Jadikanlah Aku Pacarmu (Rumah Oranye-2014), Antologi  Curahan Hati Untuk Tuhan (Leutika Prio), Para Guru Kehidupan Balita Sehat (Antologi bersama Bunda Pipiet Senja), Ibuku Adalah, dan lain-lain. Yang terbaru adalah Kekasih Dunia Akhiratku yang diterbitkan oleh Rumah Fiksi.

Suka duka menjadi penulis bagi Eric Keroncong adalah duka saat naskah ditolak. Namun, justru itulah yang membuatnya bangkit dan merevisi ulang. Sukanya, bisa member motivasi teman-teman untuk berkarya. Ia juga pernah mencoba mengirim novel di penerbit Gagas Media, serta kumpulan cerpen di penerbit Mizan.

Baca Selengkapnya


Punya Ide? Segera Tulis (Alfian N. Budiarto)



Berbagi dan menginspirasi

Profil yang akan saya angkat kali ini adalah mantan salah satu PJ FF di ECA. Sering banget koment di postingan orang dan pastinya selalu menyempatkan diri buat nulis karena saat ini kerja di pedalaman Kalimantan. Yup, siapa lagi kalau bukan Alfian N. Budiarto. 

Alfian, yang sering saya panggil Alf ini mulai aktif nulis semenjak nyemplung ke dunia kerja, awal tahun 2011. Lulus D3 di IPB jurusan Perkebunan Kelapa Sawit 2010 akhir. Makanya sekarang kerjanya di perkebunan kelapa. Hehehe. Dulu SMA-nya pindah-pindah, dari SMA Muhammadiyah 1 Palembang, trus ke SMA PGRI di Riau. 

Dia berencara membuat novel juga, masih beberapa draft yang belum kelar. Antologi bareng penulis lain ada beberapa. Yang mayor: Don Juan Katrok (DeTeens-Divapress), 2 lagi insyaalah sebentar lg terbit di Grasindo dan Mizan. Kalo antologi yg lain ada Love (Ae), Bunga Karang, The Secret of Heart, Pelangi Desember, dan banyak yang lainnyal. 

Ternyata Alf ini punya suka duka dalam nulis juga lho. Sukanya bisa nyalurin ide ke dalam tulisan, bisa ngisi waktu, jadi hobi juga. Dukanya pas kena block writter, mentok ide, nggak ada cukup waktu untuk nulis karena kerjaan yg sibuk, dan yg pasti duka banget kalo nggak lolos ikutan event nulis. Hahah, tapi si Alf ini sering kok menang dalam event antologi. Hobi menulisnya juga sangat didukung oleh keluarga lho. 

Baca Selengkapnya


Mau Jadi Penulis? Ayo Nulis! (Mitha Juniar)



Ia adalah salah seorang kerabat penulis yang aku kenal di grup Antologi Es Campur. Sebuah grup kepenulisan yang terdapat di facebook. Selain sering muncul di grup Antologi Es Campur, ia juga aktif di grup Kinomedia Writer Academy dan Penulis Tangguh. Novel karyanya yang berhasil membuat saya termotivasi adalah Sebenarnya Tuhan Sangat Sayang. 

Pasti tahu, dong? Yap, Mitha Juniar, penulis yang mengaku telah mencintai dunia kepenulisan sejak duduk di bangku sekolah. Resensi novelnya bisa dilihat di blog saya ini dengan label "resensi".

Mahasiswa UNINDRA PGRI ini telah berhasil menerbitkan delapan novel mayor, diantaranya: Cinta Dalam Butiran Debu, Karena Aku Cinta, The Heart, Di Atas Waktu Aku menemukanmu, Sebenarnya Tuhan Sangat Sayang, Cinta Tak Kan Salah, Kala Cinta Menyapa, Love Ago. Lumayan banyak juga, ya?

Baca Selengkapnya 


Terus Menulis Untuk Diri Sendiri dan Keluarga (Nenny Makmun)


Coretan kecil anisa

Berbagi dan menginspirasi

Aku mengenalnya dari facebook. Lebih tepatnya dari sebuah grup menulis Antologi Es Campur yang kubuat (cie …). Yang membuatku tertarik adalah julukannya sebagai ratu antologi. Ya, namanya telah menghiasi ratusan buku antologi yang diikutinya melalui event-event menulis yang sering diadakan di banyak grup. Ternyata dia tak hanya berkiprah pada penulisan di buku antologi saja, tetapi juga pada beberapa novel yang berhasil ditulisnya.

Penulis yang sangat produktif ini bernama Nenny Makmun, seorang ibu dari dua anak yang kini berdomisili di Bogor. Berikut ini ada sedikit ulasan tentang jungkir balik beliau dalam menekuni dunia literasi yang dapat menjadi pelajaran bagi kita terutama yang hendak terjun di dunia kepenulisan.

Nenny Makmun merupakan seorang penulis yang cukup produktif mengingat telah hampir 400 buku antologi yang ada karyanya di dalam buku tersebut. Ia mengaku telah tertarik dengan dunia kepenulisan sejak masih duduk di bangku kelas 4 SD dan terus berlanjut hingga duduk di bangku kuliah. Wanita lulusan program pascasarjana jurusan management Universitas Negeri Surakarta ini pernah bekerja di PT. Samsung Elektronik Ind dan mengundurkan diri pada tahun 2013 awalnya ia mulai mengirimkan puisi karyanya di berbagai majalah lokal.

Tak Ada Kata Menyerah (Ariny NH)





Hai sahabat setia anisae.com. Kali ini saya akan mengangkat profil salah satu teman yang ketika jatuh bangun, saya tahu. Bahkan sempet juga sih jadi tempat curhat penulis keren ini. Walau saat ini gak terlalu banyak komunikasi lagi sih. Ingin tau seperti apa sosok penulis yang punya banyak keterbatasan ini? Yuk simak wawancara saya (cie ...) dengan kekasihnya Pasha.

Ariny yang dikenal dengan nama Ririen Narsisabiz Pashaholic ini suka menulis sejak SD, walaupun hanya sekadar nulis puisi atau diari. Waw, sejak SD sudah suka nulis diary. Dulu dia pengangguran, cuma bantuin nyokap jaga warung, ya itung-itung berbakti ma ortu. Hehehe. Ariny ini  dulu sekolah di Madrasah Aliyah Putri Al-Amin dan lulus pada tahun 2010.

Novel yang sudah terbit di penerbit di mayor ada 2, antologi mayor 3, hasil lomba divapress, Kalo indie, Arinynya lupa ngitungin, klo gak salah 20-an deh. Judul-judul bukunya ; Kukembalikan Cintamu, Kamu Adalah Cintaku, Loveable, Dear Suamiku, dan satu lagi belum tau judulnya. Lho? Kok bisa belum tau sih? Xixixi, biasanya ada pergantian judul dari pihak penerbit atas naskah yang dikirimkan oleh penulis.


Baca Selengkapnya