Latest News

Tampilkan postingan dengan label PAUD Cerdas Ceria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PAUD Cerdas Ceria. Tampilkan semua postingan

Ulang Tahun yang Gagal




Anisa AE - Siapa yang tak ingin melihat buah hatinya tersenyum bahagia? Tak ada. Pun saya. Senyum kecilnya selalu bisa membuat lelah di tubuh dan jiwa langsung hilang dalam sekejab mata. Tapi, tangisnya yang bak hujan bisa mengoyak dan mencabik tubuh. Teriakan dan tingkahnya pun bisa membuat teriakan yang sama keluar dari bibir untuk menghentikannya.

Kemarin adalah hari yang membuat kesabaran saya benar-benar diuji. Sebenarnya tak ingin syukuran atas milad Asma yang ke-4, tapi dia menginginkan hal yang sama seperti teman-temannya. Terang saja saya tak tega melihatnya yang dengan wajah memelas ingin merayakan milad.

Dengan membulatkan tekad, saya pun menyanggupi permintaannya. Dengan perjanjian bahwa ini adalah ulang tahun yang terakhir. Tak akan ada acara milad lagi setelah ini. (Entah beneran tak akan ada atau ada lagi)

Acaranya sangat mendadak, Minggu langsung beli kue di pasar dan pesan tart ke Mbak Indah setelah selesai packing buku. Asma sangat bahagia ketika memilih kue dan membungkusinya. Bahkan semua dilakukannya sendiri, saya hanya membantu sedikit. Tar pun sudah dijanjikan akan diantar langsung ke sekolah oleh Mbak Indah.



Malamnya saat BBM-an dengan salah satu wali murid, saya diberi tahu untuk memberi nasi juga. Padahal di planning saya tidak ada nasi, cukup kue dan tar saja, toh cuma sederhana. Tapi saya langsung keliling mencari penjual nasi untuk acara keesokan harinya, apalagi saat itu sudah pukul 9 malam. Setelah menghubungi saudara, akhirnya ada penjual di dekat rumahnya.

Keesokan harinya, Senin jam 7.30 pagi, saya mengambil nasi pesanan. Banyak sekali kekecewaan di wajah, karena isinya tidak sesuai dengan harapan. Apalagi dengan harga yang lumayan, seharusnya isinya pun bisa lebih baik. Ternyata sangat tidak sesuai dengan harapan, apalagi Mbak Weni BBM siap banyu masak. Saya pikir cukup beli agar tidak merepotkan orang lain.

Setelah mengantar Asma sekolah dan menitipkan buku ke jasa pengiriman, saya langsung ke toko belakang rumah untuk membeli nugget. Tak cukup waktu jika mengolah ayam goreng, karena semua serba mendadak.

Di sekolah, saat makan siang, tiba-tiba saja Asma menangis. Diajak siapa saja tak mau, bahkan ketika saya memeluknya, dia juga tak mau. Tangisannya sangat keras, lebih dari setengah jam. Sedih rasanya ketika dia menangis tak mau merayakan ulang tahunnya. Padahal paginya dia memberi tahu warga sekolah kalau akan merayakan ultah.

Ketika kue tart dibuka, teman-temannya tak boleh melihat, tangis pun semakin pecah. Saya tak tahu harus berbuat apa. Apalagi ketika mengingat tiap kejadian ganjil yang menimpa saya sekeluarga. Apa saat itu ganti Asma yang kena? Malu dan kecewa pasti iya, tapi apa boleh dikata?

Memang manusia yang berencana, tapi tetap Tuhan jua yang menentukan. Mungkin memang tak boleh ada perayaan milad hari ini. Keep smile saja deh, walau hari ini sangat tak sempurna. Penuh dengan kekecewaan yang dalam.

Jangan lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v

Asma Belajar Salat




Anisa AE - Hari ini, Jumat 27 Februari. Tiba-tiba saja ada bunyi di bbm. Ketika ditengok, ada pemberitahuan di grup bbm sekolahnya Asma. Ya, wali murid dan guru harus bisa jaga silaturahmi dong. Salah satunya dengan bbm. Masa' ada grup jualan, tapi grup sekolah gak ada sih?
Ma, hari ini semua bawa mukena buat yang perempuan.

Yup, memang hari Jumat waktunya belajar agama. Banyak sekali yang diajarkan, termasuk doa-doa pendek dan surah pendek. Sudah sebulan kemarin belajar wudu, mungkin hari ini belajar salat. 


Dengan semangat '45, Asma mandi bersama ayahnya, sementara saya ke pasar untuk beli lauk. Setelah mandi, Asma ganti baju dan sarapan bersama saya. Untungnya tidak terlambat sekolah karena mengantarkan ayahnya dulu ke Wolles, untuk ikut membantu acara bedah rumah di Jatikerto. 

Tanpa menunggu pulang sekolah, muncullah foto Asma bersama teman-teman saat praktik salat di grup BBM. Xixixi. Si Asma sadar kamera. 


Memang, kewajiban beribadah pada anak harus ditanamkan sejak dini. Agar anak terbiasa dengan hal-hal wajib tanpa merasa terbebani. Apalagi banyak orangtua yang merasa aman dan nyaman ketika anak seharian duduk di depan televisi. Oh no .... Daya imajinasinya kurang. 

Kalau anak rajin salat, orangtua yang biasa malas pun akan tergerak untuk salat. Masa' gak malu kalau anak berkata, "Ma, kalo gak sholat, dosa lho! Nanti masuk neraka dan dipukuli malaikat."

Jangan lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae biar dapat update info tiap hari ^^v