Latest News

Tampilkan postingan dengan label KARYA WARGA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KARYA WARGA. Tampilkan semua postingan

Budidaya Jamur Tiram di Kepanjen, Malang


 

Kalian perlu tahu kalau petani jamur Tiram banyak ditemuii hampir di setiap binaan Wilayah Kerja PK Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Malang, di wilayah Kabupaten Malang sendiri maupun Kabupaten Blitar dan juga di kota Batu. Budidaya jamur tiram pun sekarang sedang marak karena bisnis ini dinilai berhasil mengangkat perekonomian rakyat khususnya masyarakat di daerah sekitar. Tak heran kalau banyak yang tertarik dalam membangun bisnis ini mulai dari memproduksi bibit sampai dengan baglog atau media tanam jamur untuk dijual kepada pembudidaya jamur atau dibudidayakan sendiri.

Oleh karena itu,  budidaya jamur tiram di Talang Agung, Kepanjen, Malang ini tetap stabil di masa pandemic. Ya, di saat PPKM masih berlanjut dengan level-levenya yang berdampak pada sector ekonomi khususnya bagi pengusaha maupun wirausaha. Namun, ini tidak mempengaruhi penjualan jamur milik Ismail, warga Talang Agung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Selama pandemi penjualan bibit jamur dan sayuran terhitung stabil, meski ada langganan yang berhenti membeli.

Baca juga: Pulau Sempu adalah Cagar Alam, Bukan Wisata Alam

Ditutupnya beberapa restoran tentunya berdampak kepada langganan Ismail yang sejak PPKM tidak berlangganan lagi. Lantaran situasi restoran yang kadang sepi karena ada larangan makan di tempat. Sejak 2002 Ismail menekuni budidaya jamur dan bisnis miliknhya. Ada dua jenis jamur yang dibudidayakan olehnya, yaitu jamur lot dan jamur tiram. Kesuksesan bisnis budidaya jamur ini mendapat apresiasi dari pemerintah Daerah setempat seperti BLK Singosari yang pernah menjalin Kerjasama.

Setiap harinya, bibit jamur terjual seharga Rp 6000 untuk jamur tiram dan Rp 2000 untuk jamur lot. Sekarang banyak sekali peminat bibir jamur hingga sekitar 50 pelanggan, bahkan pernah didistribusikan ke beberapa daerah di Jawa Timur. Lumayan 'kan? Kalian bisa coba budidaya sendiri dengan membeli bibit dari sini, nih. Penasaran sama cara budidaya jamur tiram, nih, bagaimana sih? Yuk, simak cara budidayanya sebagai berikut:

Baca juga: Mengenal Cara Pembuatan Batik Indonesia

        1.       Pilih bibit yang bagus

        2.       Menyiapkan kumbung atau rumah jamur untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur

        3.       Persiapkan baglog atau media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram

Berikut cara budidaya jamur tiram dan perawatannya:

·         Sebelum menyusun baglog, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah, lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.

·         Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Biarkan selama 3 hari, dan jangan didiram. Cukup siram pada bagian lantai saja.

·         Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan, maka akan semakin baik. Kamu bisa menyiramnya 2

·         3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Kamu tetap perlu menjaga suhu pada kisaran 16 – 24 derajat celsius.

        4.      Lakukan perawatan baglog

        5.       Memanen jamur tiram

Mahasiswa UMM Buat Inovasi Minuman Heavy Orange di Desa Selorejo Kabupaten Malang

 

Mahasiswa UMM lagi-lagi lakukan inovasi. Kali ini sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam progam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 96 membuat inovasi dari hasil bumi warga untuk membuat minuman Heavy Orange (25/04/2021).

Inovasi minuman jeruk Heavy Orange ini muncul karena melihat hasil bumi berupa buah jeruk yang sangat melimpah ruah di desa Selorejo, kecamatan Dau, Malang. Selain itu juga karena minuman sejenisnya pernah ada namun tidak berkembang dan hanya sari jeruk saja.

Ibu Juwita, sela kubu RT 05 sekaligus anggota PKK Desa Selorejo menyebut bahwa “dulu itu sudah pernah ada minuman jeruk, 3 atau 4 tahun yang lalu, namun tidak berkembang dan masih produksi perorangan”.

Widya Aprilia, seorang mahasiswa dalam kegiatan tersebut mengatakan, “minuman Heavy Orange terinspirasi dari tempat kami melakukan KKN atau PMM ini. Kami berada di desa yang mayoritas warganya merupakan petani Jeruk dan sejarah bahwa pernah ada produk minuman jeruk di desa namun tidak berkembang”.

Meskipun beberapa tahun silam pernah ada yang membuat produk minuman olahan jeruk ini secara pribadi, namun mahasiswa UMM berharap bahwa progamnya merupakan sebuah inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi warga desa.

Heavy Orange kreasi mahasiswa UMM tersebut merupakan produk minuman jeruk yang dicampur bahan baku lain. Cara pembuatannya sangat mudah, hanya membutuhkan beberapa bahan seperti susu UHT, biji selisih, jelly, gula, dan tentunya buah jeruk.

“Sekilas hamper sama dengan tema “Minuman Jeruk”, namun pada produk kami tentu berbeda. Jika sebelumnya adalah murni sari jeruk saja, inovasi kami kali ini bukan hanya berisi air jeruk saja, namun ada bahan-bahan lainnya agar lebih nikmat” pungkas Imam Fahrudin selaku Koordinator PMM Kelompok 96 UMM.

Baca juga: Wisata Petik Jeruk Malang Pakai Inovasi Pupuk dan Pestisida Organik Buatan Mahasiswa UMM

Para mahasiswa meyakini bahwa dengan sentuhan kreatifitas, maka produk yang dinilai biasa saja karena hanya berisi air jeruk, kini dengan tambahan bahan-bahan lain maka akan menambah daya tarik. Selain itu, harga jual juga semakin menguntungkan para petani jeruk.

“Jeruk-jeruk yang ketika panen langsung dijual mentahan ke pengepul atau langsung ke pembeli, kami berharap dapat diolah terlebih dahulu. Oleh karena itu, kami gagaskan kepada warga untuk membuat produk minuman Heavy Orange agar nilai jualnya juga semakin tinggi” lanjutnya.

Wisata Alam Sumber Songo, Jenggolo, Kepanjen

 


Dari namannya sudah ada kata “sumber” gak jauh dari perairan dong tentunya. Wisata sumber songo bertempat di Desa Jenggolo, Kepanjen. Wisata ini menyediakan kolam renang, spot untuk berfoto, dan berbagai bazar makanan. Jam buka wisata mulai pukul 07.00-16.00 WIB. Suasana yang khas alam, tempat ini cocok untuk piknik bersama keluarga.

Baca juga: Yuk Nongkrong di Kafe Koboy

Selain kesegaran dan kesejukan, konon sumber songo dipercaya memiliki banyak khasiatnya loh. Banyak pengalaman yang sudah didapatkan oleh beberapa orang yang sudah merasakan khasiatnya.  Mata air ini menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar. Kehidupan sehari-hari bergantung pada perairan sumber songo. Perairan sumber songo ini pun juga dimanfaatkan sebagai air mineral dalam kemasan yang bermerk AAS-9. Minelar ini dikelola oleh pemerintar desa, melalui BUMDES ( Badan Usaha Milik Desa).



Konon, sumber songo ini sudah ada setelah masa kerajaan Sengguruh. Pada waktu itu kebutuhan air bersih sangat minim. Maka, para pemuka adat pun melakukan upacara atau berdo’a bersama guna untuk meminta air bersih. Alhasil berkat kharomah dari seorang murid  Wali songo, kemudian sumber ini memancarkan Sembilan buah mata air.

Baca juga: Merawat wajah dengan bahan-bahan alami yuk!

Wisata yang menyediakan kolam renang dewasa dan anak-anak ini merupakan wisata dengan harga yang sangat murah. Dengan tarif 2000 sudah bisa menikmati kesegaran air pada sumber songo. Bagaimana tarif yang aman dikantong, tertarik mengunjungi tempat ini?



Lokasinya yang luas dan keadaan lingkungan yang bersih, menambah kenyamanan yang dirasakan oleh pengunjung. Apalagi suasana alamnya yang dihias dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada. Selain untuk berwisata, tempat ini juga menjadi tempat untuk berolahraga seperti senam yang dilakukan oleh warga setempat setiap pagi. Untuk anak-anak juga ada tempat untuk bermain seperti mandi bola, melukis, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Janda Bolong Capai Harga Ratusan Juta Rupiah!

Rute untuk menuju wisata ini juga mudah dijangkau, dari arah perempatan Kepanjen menuju arah selatan lurus hingga memasuki wilayah jenggolo. Sampai wilayah Desa Jenggolo, ada gang masuk di sebelah barat, gang ini bernama Jalan Kalinyamat. Nah, sesampainya di Jalan ini langsung bertanya kepada warga setempat saja. Untuk memasuki wisata ini tidak dipungut biaya, tarif hanya berlaku disetiap wahana saja.

Sumber gambar: Google, Instagram

Yuk Nongkrong di Kafe Koboy

 


Kalian tahu gak? Ada yang baru loh, apa itu?  Ia adalah kafe koboy tempat nongkrong istimewa.  Kafe ini berada di Jln. Ahmad Yani Kepanjen, Malang (Ruko belakang Bank Mandiri). Kafe Koboy sangat cocok dijadikan tempat nongkrong lokasi nya juga ada yang di outdoor (luar ruangan). Sangat nyaman sekali nih, buat bercanda tawa dan berbincang bareng sahabat atau orang terdekat kalian. Kafe ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 AM -01.00 AM. Tidak hanya minuman kafe ini juga menjual makanan kekinian, loh.



Melepas penat karena seharian sibuk, sekali-kali lah nongkrong asik di kafe Koboy Kepanjen.  Apalagi ditambah dengan barista dan waitress yang cakep-cakep. Area  outdoor yang elegan dengan kursi yang berbeda dari tempat-tempat lain membuat rasa nyaman bertambah. Apalagi suasana malam juga bagus karena lampu-lampu  dengan cahaya cantik yang akan menghiasi area ini.

Baca juga: Nasi Goreng Mak Nyus di Kepanjen

Area indoor yang sejuk juga cocok buat musim hujan. tempatnya juga nyaman karena meja dan kursi tertata rapi dengan ditambah alunan musik. Dekorasi ruangan yang cantik juga pas untuk  kalian yang suka berfoto-foto.  Pelayanannya yang cepat dan barista yang ramah. Kafe ini juga menyediakan beberapa fasilitas, seperti gitar, dan game UNO kalian yang mau pinjam bisa ke kasir dengan membawa KTP saja.

Baca juga: Sensasi Makan di Dalam Mobil Hanya ada di Terminal Mie

Karena dimusim pendemi ini kafe ini juga menerapkan syarat kesehatan sesuai kententuan WHO. Seperti mengharuskan pengunjung memakai masker dan sebagainya.  Bagaimana sudah siap untuk  nongkrong bersama temanmu atau orang terdekatmu, dan jawaban yang cocok disinilah tempat yang nyaman. Atau kalian yang mau mengadakan reuni juga seru, loh. Apa kamu tidak rindu dengan teman lamamu, mengulas kenangan bersama di waktu susah maupun duka.

Baca juga: Menikmati Udara Segar di Waduk Lahor

Apalagi kalian yang rumahnya kepanjen pasti sudah tahu lokasi dan suasana di tempat ini. Namun, jangan sedih untuk kalian yang rumahnya jauh dari kepanjen, kafe ini juga menyediakan layanan gofood. Tinggal  di rumah saja tunggu orderan yang kalian pilih datang. Yuk, nongkrong dijamin gak akan nyesel.


Tradisi Halal Bi Halal Saat Lebaran




Hari Raya idul fitri sudah semakin dekat nih. Habis ini kita akan bersenang-senang menyambut datangnya hari kemenangan. Namun, di sisi lain juga ada sedihnya sih. Hal ini dikarenakan bulan Ramadan yang akan segera meningalkan kita :(. Hmm semoga saja ya tahun depan masih bisa bertemu lagi dengan bulan yang sangat mulia dan penuh keberkahan ini. 
Kalau ngomongin hari raya idul fitri atau lebaran ada peristiwa apa sih? Nah, di dalam lebaran sendiri ada tradisi yang masih banyak dilakukan oleh orang sekiatar. Apa saja sih itu? Penasaran ya? Salah satu tradisi yang masih dilakukan dan menjadi ciri khas hari raya idul fitri adalah halal bi halal. Halal bi halal sendiri adalah sebuah kegiatan untuk bermaaf-maafan. 

halal bi halal

Baca juga : Tunjangan Hari Raya Impian Para Karyawan



Tradisi ini biasanya dilakukan setelah salat idul fitri. Tradisi ini pertama kali dilakukan ketika lebaran adalah kepada orang yang lebih tua terutama orang tua. Kita sebagai anak pasti mempunyai salah kepada kedua orangtua. Entah itu yang kita sadari atau yang tidak kita sadari namun itu melukai hati mereka. Dengan adanya hari kemenangan ini. Kita saling bermaaf-maafan. Eits, tidak hanya kepada orangtua ya. 

Namun, juga kepada tetangga sekitar dan juga kerabat. Bahkan tak jarang banyak yang berkunjung ke rumah teman untuk meminta maaf dan sekalian bersilaturahmi. Hmm mungkin ada yang orangtuanya sudah tiadanya ya. Nah, salah satu tradisi yang masih banyak dilakukan adalah ziarah ke makam. Entah itu makan orangtaunya atau bahkan neneknya atau kerabat teredatnya. Hal ini bertujuan untuk mendoakan arwah mereka agar tenang di alam sana. 

bermain kembang api

Baca juga : Gaya Rambut Pria yang Modis

Selain itu, masih ada juga tradisi yang biasanya dilakukan di hari kemenangan ini yaitu adalah bermain petasan. Meskipun hal ini berbahaya namun masih ada saja yang bermain petasan dan ini juga sudah menjadi sebuah tradisi. Ketika hari lebaran tiba pasti banyak orang yang menjual petasan dan juga kembang api. Nah, pastinya si kecil juga ingin kan bermain kembang api. Maka dari itu, bolehkan si kecil bermain kembang api agar ia senang. Namun, dengan satu catatan nih. Yaitu tetap di dalam pengawasan orangtua ya.


Desa Genteng dan Batu Bata di Malang



Karang Pilang 2,2 Juta
Anisa AE - Siapa yang tak mengenal genteng dan batu bata? Sejak zaman dulu, dua benda itu adalah hal wajib yang diperlukan untuk membuat rumah. Warnanya kuning kecokelatan dan terbuat dari tanah liat.
Seperti apa sih proses pembuatannya? Untuk batu bata, tidak terlalu rumit, saya pun bisa membuatnya. Beda dengan genteng yang perlu tenaga ekstra. Belum lagi saat pembakaran agar batu bata dan genteng berwarna merah dan tidak gampang pecah.
Mantili 1,3 Juta
Kebetulan ibu saya dilahirkan di desa yang terkenal dengan gentengnya di Kabupaten Malang. Yup, namanya adalah Desa Urek-urek, Gondanglegi. Namanya agak aneh, mungkin dikarenakan sejak dulu kala desa tersebut sudah dijadikan tempat mengeruk tanah, tanah yang digaruk atau direk-urek, jadilah urek-urek. Heheheh.(Baca selegkapnya)

Batu-Batu Kalisongo


Batu-batu itu pecah, terbelah, tercecer, terburai...

secuil tak segenggam sampai...

berantakan, tercerai-berai...

diinjak modernisasi jalan, digilas ramai...

cerita jadi samar, perjalanan yang tak akan pernah selesai...



Di secuil itu mungkin ada cerita...

guratan wajah dusun dan desa yang dulu riuh semarak...

di secuil itu mungkin ada suara...

goresan tentang rimbun pohon dan ternak berbiak...

di secuil itu mungkin bisa bicara...

gambaran manusia yang kawin lalu beranak-pinak...



Hilang sedikit-sedikit...

dicuri sedikit-sedikit...

berkurang tak sedikit...

akan tak bisa lagi dikenang yang tak sedikit...

garis sejarah bisa putus jejaknya tak sedikit...



Sebab, sebelum lampu-lampu menyala...

waktu belum lagi merah putih jadi bendera...

dan adalah cempluk penerangnya...

saat ada kerajaannya...

desa ini sudah ada...

desa ini sudah lama...

sudah tua...

di secuil dari punden itu buktinya!



Sisanya kini...

mau digusur, katanya...

yang sedikit tersisa kini...

mau digeser, katanya...



Bila cagar budaya tak ada artinya...

dan estetika sejarah tak dijaga nilainya...

bila harta kita tak lagi bisa banyak punya...

dan tanah ditikam paku-paku bumi, tak bisa bicara...

kelak punya bukti apa...

agar sedikit saja bangga keturunan kita?



Bahwa...

ari-arimu, ditanam waktu listrik pertama kali masuk desa...

ari-ari orang tuamu, ditanam waktu tirani berkuasa...

ari-ari buyutmu, ditanam waktu Indonesia baru merdeka...

ari-ari moyangmu, ditanam waktu datang penjajah pertama...

adalah tiap tarikan nafas Punden Kalisongo jadi saksinya...

adalah dahulu jaman Kadiri, desa Kalisongo ini sudah ada geliatnya!



(Sumberejo, Kalisongo, Malang, 26 September 2014)






Bejo Sandy. secara umum aktifitasnya dalam bidang seni (sastra, teater, performance art) tetapi khusus bersama CELOTEH (https://www.facebook.com/CELOTEHMLGasli) , mengembangkan "teatrikal musikalisasi puisi" di Malang.


PADA SEPENGGAL BIBIR PANTAI SELATAN


Terlalu lama tak menyapamu... 
terlalu banyak terbuang sadar tanpamu... 
rindu ini sudah di puncaknya... 
sungguh menyiksaku! 

Berharap sangat ini bukit kecil terakhir... 
ternyata belum juga berakhir... 
tak juga mampir bau tubuhmu... 
sungguh menyiksaku! 

Perjalanan lalui batu-batu kapur tajam... 
belah gunung naik turun... 
hanya tanda hubung yang tak juga selesai... 
sungguh menyiksaku! 

Pada tikungan kecil beraspal tak lengkap... 
coretan namamu tergantung di potongan pohon tua... 
gagah barisan jati dan semak perawan tak lagi menarik... 
semakin hasrat ini menyiksaku! 

Tapi... saat mata akhirnya menemukanmu... 
walau portal sederhana membatasiku... 
tak lepas sedetik pun atas garis putihmu... 
terbayar sabarku! 

Angin dan gerimis nyatanya membawa pergi aromamu... 
dan bulan memang waktunya menarikmu... 
ke tengah samudra, jauhi aku... 
perlahan saja gerak pastimu, seperti ragu... 
sebab mungkin menunggu keputusanku... 

Tak perlu lama... 
kutelanjangi diri... 
melompat... 
menerkam... 
menggaulimu... 
bercumbu kita... 
tak henti... 
lepaskan hasrat... 
memecah ombak... 

Bersama terumbu karang warna-warni... 
gurita-gurita membelit mabuk berahi... 
udang karang lari sembunyi... 
dan ikan berbagai corak hilir mudik sana sini... 
sementara kepiting-kepiting malu masuk sarangnya... 
kadang mengintip di mulut-mulut lubang... 

Aku terkapar...  
saat kali payau buntu basuh peluhku... 
aku terpaku... 
di atas batang pohon tumbang... 
yang terbanting, terbaring letih beralas pasir... 

Memandang kau pergi... 
di sudah waktumu... 
terpahat rindu di pulau karang...
riang setelah lepas ingin... 
tinggalkan bekas gemuruh berbuih... 
jauh di batas cakrawala... 

Dan langit pun lalu keras menangis... 
becek lumpur membuatku tak bisa diam... 
terus saja berlari dan berlari... 
di kusut, kalut, antrian ramai orang-orang pulang... 
seakan ramai pawai atas kisah kita... 

(Kondangmerak, Malang, 5 Desember 2014)





Bejo Sandy. secara umum aktifitasnya dalam bidang seni (sastra, teater, performance art) tetapi khusus bersama CELOTEH (https://www.facebook.com/CELOTEHMLGasli) , mengembangkan "teatrikal musikalisasi puisi" di Malang.

Siapa Bilang Menerbitkan Buku Sendiri Itu Susah?



Judul               : Siapa Bilang Menerbitkan Buku Sendiri Itu Susah?
Pengarang       : Anisa Ae
Ukuran            : 13x19 cm
Tebal               : vi + 93 halaman
Harga              : 30.000

Ketik: TERBIT # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP
Kirim ke : 085103414877
Pembelian 3 buku ini akan mendapatkan 1 mercahandise ECA.


Sinopsis : 
Sudah berapa kali tulisanmu ditolak penerbit?
Sudah berapa banyak tulisanmu yang hanya mengendap di dalam file laptop dan ingin kamu jadikan sebuah buku?
Banyak sekali para penulis yang mempunyai pertanyaan yang belum terjawab. Tentang apa itu penerbit indie, penerbit mayor, bagaimana proses penerbitan buku berapa lama waktu menerbitkan buku, sampai cara mengurus ISBN yang katanya susah dan mahal.
Karena pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan itulah, maka saya berinisiatif membuat buku ini. Menjabarkan seluruh seluk-beluk penerbitan, sampai cara membuat penerbitan sendiri.
Buku ini berasal dari pengalaman saya pribadi dalam membuat penerbitan indie untuk grup ECA dan proses sebelum membuat penerbit AE Publishing.
Siapa pun pasti menganggap menerbitkan buku sendiri itu sulit, tapi setelah membaca buku ini, tak akan ada lagi yang sulit. Semuanya mudah.


Anisa Ae 
Owner AE Publishing, admin grup menulis “Antologi Es Campur”, dan mantan kordinator IIDN Jawa Timur ini telah mempunyai beberapa buku antologi, karya lainnya pernah dimuat di majalah Potret, dan profil bisnisnya tentang AE Publishing pernah dimuat di majalah Inspirasi Bisnis. Murid cendol sekaligus anggota IIDN, IIDB, Komunitas Bisa Menulis, Rumah Pena, Taman Sastra, UNSA, dan PNBB ini dapat di hubungi di FB: AnisaAe Kepompong

ISTRIKU/SUAMIKU PEMBUNUH, BUKAN AKU!

AKU (suami)

Lagi-lagi dia mengacuhkanku. Istri yang selalu mendukungku dan sangat pengertian, tiba-tiba saja mendiamkanku berhari-hari. Padahal saat ini aku sangat membutuhkannya.

"Bunda, minta uangnya!" kataku pelan padanya saat dia sedang mengetik di depan laptop.

Dia diam, wajahnya datar. Sama seperti tadi. Sepertinya dia marah padaku, tapi aku tak tahu kenapa dia seperti itu. Apa salahku?

"Uang lagi? Kali ini buat apa?" tanyanya datar.

"Biasa, rokok! Hehehe," kataku sambil tersenyum padanya. Berharap dia mau meneruskan percakapan denganku.

Baca Selengkapnya 

Ketika Harus Berbagi - Mozaik Kehidupan


Matahari mulai terik, tapi dia masih memandangku dengan matanya yang sayu dari balik kaca jendela. Ah ... kenapa harus aku yang dipandang seperti itu? Haduh, jadi tak tega melihatnya. Apalagi umurnya sebaya dengan Asma, anak pertamaku.
Badannya yang kurus, kulit hitamnya serta bajunya yang dekil. Benar-benar kontras dengan pemandangan di Mc Donat, tempatku duduk menikmati sepiring donat yang hangat. Haduw, nafsu makanku jadi sedikit berkurang.

"Hust hust! Pergi dari sini!" kata Security Mc Donat mengusirnya.
"Aku hanya ingin melihatnya," katanya pelan sambil menunjukku.
Lho? Aku? Memangnya ada apa denganku? Kenapa anak itu ingin melihatku? Memangnya ada yang salah denganku? Yang benar? Kenal saja tidak, mana mungkin aku punya salah padanya. Walah-walah. Dasar anak gelandangan.
"Hoi! Gelandangan yang tak punya malu! Pergi dari sini! Kau harus tahu diri, di sini bukan tempatmu!" bentak Security sambil menarik kaos dekilnya yang sudah bolong dan hampir robek.