Latest News

Tarif Impor 104% Resmi Diberlakukan, Perang Dagang AS-China Memanas Kembali


Jatimku.com – Internasional. Hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas. Mulai Rabu, 9 April 2025, pemerintah AS di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump secara resmi memberlakukan tarif impor sebesar 104% terhadap produk-produk asal China. Langkah ini disebut-sebut sebagai bentuk tekanan maksimal kepada Beijing, yang dinilai tidak adil dalam praktik perdagangannya.


Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian ketegangan dagang yang telah berlangsung sejak masa jabatan pertama Trump. Penerapan tarif yang ekstrem ini dilakukan setelah China menerapkan tarif balasan atas produk-produk AS, menyusul kebijakan kenaikan tarif sebelumnya oleh Trump sebesar 34%.


“Amerika harus melindungi industrinya sendiri. Selama ini kita terlalu lunak. Kini saatnya menegaskan posisi,” ujar Trump dalam pernyataannya di media sosial.


Dampak Global dan Respons Pasar

Kebijakan ini langsung mengguncang pasar global. Harga minyak mentah anjlok lebih dari 3%, dan indeks saham di bursa Asia serta Eropa mengalami koreksi tajam. Para analis ekonomi menyebut bahwa kebijakan ini bisa memperlambat pemulihan ekonomi global pasca-pandemi.


Sementara itu, pemerintah China merespons dengan menaikkan tarif hingga 84% terhadap berbagai produk AS. Beijing menegaskan bahwa mereka tidak akan tunduk pada tekanan sepihak dan akan mempertahankan stabilitas ekonominya.


Indonesia Perlu Waspada

Meski Indonesia tidak menjadi pihak langsung dalam perang dagang ini, namun potensi dampaknya bisa menjalar ke sektor ekspor-impor, pasar komoditas, dan nilai tukar rupiah. Pelaku usaha diminta untuk mewaspadai fluktuasi harga bahan baku serta potensi perubahan rute perdagangan global.


Perang dagang ini kembali menunjukkan betapa rapuhnya hubungan dagang global di tengah ketegangan geopolitik. Diharapkan, kedua negara bisa kembali ke meja perundingan dan mencari jalan damai yang tidak merugikan perekonomian dunia.