Latest News

Pariwisata Jawa Timur Usai Libur Lebaran: Mana yang Ramai, Mana yang Sepi?


Malang – Libur Lebaran 2025 menjadi momentum penting bagi sektor pariwisata di Jawa Timur. Beberapa destinasi mencatat lonjakan signifikan jumlah kunjungan wisatawan, sementara yang lain justru mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan adanya dinamika yang menarik dalam pola kunjungan wisata pasca-libur panjang.


Kota Batu menjadi salah satu magnet utama dengan kawasan Paralayang sebagai destinasi unggulan. Sepanjang masa libur Lebaran, tercatat ratusan ribu pengunjung memadati area tersebut. Dinas Pariwisata Kota Batu menyebutkan lonjakan ini dipengaruhi oleh cuaca cerah, spot foto menarik, serta fasilitas wisata yang kian ditingkatkan.


Di sisi lain, Telaga Sarangan di Magetan juga menunjukkan tren serupa. Dari data yang dihimpun, puncak kunjungan terjadi pada akhir pekan setelah Hari Raya, dengan estimasi mencapai lebih dari 20 ribu pengunjung dalam satu hari.


Sementara itu, wilayah pantura Lamongan tak mau kalah. Wisata Bahari Lamongan (WBL), Maharani Zoo, dan Pantai Kutang mencatat total kunjungan lebih dari 60 ribu orang selama libur berlangsung. Hal ini menunjukkan antusiasme wisatawan terhadap destinasi pesisir tetap tinggi.


Namun, tidak semua daerah mengalami hal yang sama. Pantai Pasir Putih Delegan di Gresik justru mengalami penurunan jumlah wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari angka 7–8 ribu pengunjung per hari, tahun ini hanya tercatat sekitar 2–3 ribu orang per hari. Faktor promosi dan perubahan pola destinasi pilihan disebut menjadi penyebab utamanya.


Menanggapi situasi ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya evaluasi pelayanan dan peningkatan fasilitas di tiap destinasi. Ia berharap libur Lebaran berikutnya akan menjadi momentum pemulihan pariwisata yang merata di seluruh wilayah Jawa Timur.


Dengan hasil yang beragam ini, sektor pariwisata Jawa Timur dihadapkan pada tantangan dan peluang baru. Optimalisasi promosi, pelayanan ramah wisatawan, dan inovasi destinasi menjadi kunci agar semua daerah dapat menikmati geliat pariwisata secara merata di masa mendatang.