Malang – Upaya Pemerintah Kota Malang dalam meningkatkan keselamatan publik kembali menunjukkan hasil konkret. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang telah merampungkan pemasangan pagar pengaman di Jembatan Tunggulmas. Langkah ini merupakan respons serius dari pemerintah atas beberapa insiden bunuh diri yang sempat terjadi di lokasi tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pagar pengaman dipasang di kedua sisi jembatan dengan panjang total mencapai 314 meter dan tinggi sekitar tiga meter. Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap, dan kini mayoritas pagar telah berdiri kokoh, menyisakan sekitar 10 titik yang segera akan dituntaskan. Proses pengerjaan ditargetkan sepenuhnya rampung pada April 2025.
Wali Kota Malang, Dr. H. Wahyu Hidayat, M.M., menyatakan bahwa pembangunan pagar pengaman ini bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi bentuk nyata dari perhatian pemerintah terhadap keselamatan dan kesehatan mental masyarakat.
"Ini adalah upaya preventif, tapi tidak cukup hanya dengan pagar. Kami juga akan memperkuat pendekatan psikologis dan layanan konseling, karena ini soal kesehatan jiwa," ungkapnya kepada awak media.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Pemkot Malang juga mendorong peningkatan indeks kebahagiaan warga melalui berbagai program sosial, edukasi, dan layanan pendampingan psikologis yang lebih mudah diakses.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari warga sekitar. Sejumlah masyarakat mengaku lebih tenang saat melintasi jembatan, terutama bagi pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua.
"Dulu terasa agak was-was, sekarang lebih aman, apalagi jembatan ini cukup ramai," ujar Rudi, warga Kelurahan Tunggulwulung yang kerap melintasi jembatan.
Dengan rampungnya pemasangan pagar pengaman, Pemkot Malang berharap tidak hanya mampu mencegah insiden berbahaya, tetapi juga meningkatkan rasa aman, nyaman, dan peduli terhadap isu kesehatan mental yang kerap luput dari perhatian publik.