Jatimku – Seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) semester dua Universitas Padjadjaran (Unpad) ditangkap pihak kepolisian usai dilaporkan telah membius dan memperkosa keluarga pasien di lingkungan rumah sakit tempat ia bertugas. Pelaku berinisial HA, berusia 29 tahun, kini tengah menjalani proses hukum di Polrestabes Bandung.
Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada akhir Maret 2025 lalu dan baru terungkap setelah korban, seorang perempuan dewasa, melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Berdasarkan laporan, korban sedang berada di rumah sakit untuk mendampingi anggota keluarganya yang menjalani perawatan, saat pelaku menawarkan "pemeriksaan tambahan" dan membawanya ke ruangan terpisah.
"Korban sempat diberi cairan yang diduga mengandung obat bius. Setelah tak sadarkan diri, pelaku melakukan tindakan tidak senonoh," ungkap Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono dalam konferensi pers, Selasa (8/4).
Setelah kejadian, korban melaporkan insiden tersebut didampingi kuasa hukumnya. Hasil visum dan bukti rekaman CCTV di lingkungan rumah sakit menjadi dasar kuat bagi penyelidikan. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk obat-obatan yang digunakan pelaku.
Unpad Merespons Tegas
Pihak Universitas Padjadjaran menyatakan telah menerima informasi penangkapan tersebut dan menyatakan siap bekerja sama penuh dalam proses hukum. Dalam rilis resminya, Unpad mengecam keras tindakan tak beretika itu dan menyebut bahwa status pendidikan pelaku akan ditinjau kembali.
"Universitas akan mendukung penegakan hukum yang adil dan transparan. Tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai akademik maupun etika profesi kedokteran," tulis pihak rektorat Unpad.
Kondisi Korban & Proses Hukum
Korban saat ini tengah mendapatkan pendampingan psikologis dan hukum. Sementara itu, pelaku dikenakan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dengan pemberatan, dan terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
Kasus ini memicu keprihatinan luas di kalangan masyarakat dan tenaga medis. Banyak yang menyerukan evaluasi sistem pengawasan terhadap praktik dokter muda maupun spesialis di rumah sakit pendidikan.
Polisi masih mendalami apakah terdapat korban lain dalam kasus ini.