Harga cabe yang melonjak tajam ini membuat Wali Kota Sutiaji khawatir karena cabe merupakan komoditas penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. "Saya kaget dan sangat prihatin dengan harga cabe yang kini sudah mencapai Rp 120 ribu per kilo. Ini jelas akan memberatkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang tergantung pada cabe sebagai bahan dapur sehari-hari," ungkap Sutiaji dalam konferensi pers singkat setelah sidak.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Wali Kota Malang dari pedagang di pasar, kenaikan harga cabe ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca yang tidak menentu dan kekurangan pasokan dari sejumlah daerah penghasil cabe utama. Selain itu, faktor distribusi yang terhambat juga turut mempengaruhi harga cabe di tingkat pasar.
Dampak Kenaikan Harga pada Masyarakat
Kenaikan harga cabe yang signifikan ini tentu berdampak pada daya beli masyarakat. Ibu rumah tangga yang biasanya membeli cabe dalam jumlah cukup banyak untuk kebutuhan dapur terpaksa harus mengurangi pembelian mereka, atau mencari alternatif bahan lain untuk menggantikan cabe.
"Biasanya, saya beli cabe sekitar 2-3 kg seminggu, tapi sekarang hanya bisa beli setengah kilo karena harganya sudah melambung tinggi. Ini sangat mempengaruhi pengeluaran rumah tangga kami," ujar Rina, salah seorang warga Malang yang ditemui di pasar.
Selain itu, pedagang kecil juga mengeluhkan penurunan jumlah pembeli akibat mahalnya harga cabe. Mereka berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi lonjakan harga ini agar perekonomian pasar kembali stabil.
Tanggapan Pemerintah Kota Malang
Menanggapi hal ini, Wali Kota Sutiaji berjanji untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan instansi terkait untuk mencari solusi atas kenaikan harga cabe yang terus melonjak. Salah satu langkah yang mungkin diambil adalah mencari alternatif pemasokan cabe dari daerah lain yang lebih stabil harganya atau mempercepat distribusi ke pasar-pasar tradisional.
"Saya akan segera menginstruksikan Dinas Perdagangan untuk memantau pasokan cabe dan berkoordinasi dengan petani serta distributor untuk memastikan harga tetap terkendali. Kami juga akan melihat kemungkinan untuk menggelar operasi pasar untuk menurunkan harga cabe yang melambung ini," tegas Sutiaji.
Pemerintah Kota Malang juga akan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok lainnya yang juga dapat mempengaruhi inflasi di tingkat daerah.
Harapan Masyarakat
Masyarakat pun berharap agar pemerintah bisa segera mengatasi lonjakan harga bahan pokok ini, agar tidak semakin memberatkan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Banyak yang berharap agar harga cabe bisa kembali stabil dalam waktu dekat, mengingat cabe merupakan salah satu bahan yang sangat dibutuhkan dalam masakan sehari-hari.
Sidak ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan pusat untuk terus memantau dan menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok, serta melakukan upaya agar distribusi komoditas tidak terganggu.