Latest News

Bukan Penculikan! Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Muncul Setelah 10 Tahun dan Ungkap Kisahnya

 


Surabaya, Jatimku.com – Kabar mengejutkan datang dari dunia olahraga Indonesia. Fidya Kamalinda, seorang mantan atlet taekwondo yang hilang selama sepuluh tahun, akhirnya muncul kembali dan memberikan penjelasan mengenai kepergiannya yang misterius. Banyak pihak yang sebelumnya mengira bahwa Fidya adalah korban penculikan, namun dalam pengakuannya, Fidya mengungkapkan kisah yang jauh lebih rumit.


Fidya Kamalinda, yang saat itu masih aktif sebagai atlet muda taekwondo Indonesia, dilaporkan hilang pada tahun 2015 setelah mengikuti sebuah turnamen internasional di luar negeri. Ketika itu, ia tiba-tiba menghilang tanpa jejak, dan setelah penyelidikan lebih lanjut, sejumlah spekulasi tentang kemungkinan penculikan pun berkembang. Keberadaannya menjadi misteri selama lebih dari sepuluh tahun, yang membuat keluarga dan teman-temannya sangat cemas.


Namun, pada awal Maret 2025, Fidya muncul secara tiba-tiba di sebuah rumah sakit di Surabaya, dan langsung menghubungi keluarganya. Dalam pernyataan yang disampaikannya, Fidya menjelaskan bahwa ia bukanlah korban penculikan seperti yang banyak disangkakan. Sebaliknya, Fidya mengaku bahwa dirinya secara sukarela meninggalkan dunia olahraga dan keluarganya karena terlibat dalam sebuah situasi yang sangat rumit dan membingungkan.


"Selama sepuluh tahun ini, saya bukan diculik. Saya meninggalkan dunia taekwondo dan keluarga saya atas pilihan pribadi, meski itu bukan keputusan yang mudah. Saya terjebak dalam sebuah kehidupan yang penuh tekanan dan kesulitan, di mana saya merasa terisolasi," ujar Fidya dengan suara yang masih terdengar gemetar. "Saya menyesal tidak memberi kabar, namun situasi yang saya alami saat itu sangatlah kompleks."


Fidya juga mengungkapkan bahwa ia terjebak dalam jaringan yang memanfaatkannya untuk kepentingan tertentu, dan akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dari lingkungan tersebut. "Selama bertahun-tahun, saya hidup dengan identitas baru di luar negeri, jauh dari keluarga dan teman-teman. Saya tidak bisa keluar dari lingkaran tersebut hingga akhirnya menemukan jalan keluar," jelasnya.


Keluarga Fidya, yang awalnya sangat cemas dan berpikir bahwa anak mereka adalah korban penculikan, merasa sangat lega mendengar penjelasan tersebut. "Kami sangat senang bisa bertemu kembali dengan Fidya. Meskipun kisahnya sangat sulit, kami bersyukur dia kembali dalam keadaan sehat," ungkap ibunya, dengan air mata bahagia.


Pihak kepolisian setempat kini akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai pengakuan Fidya, guna memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam peristiwa ini. Sementara itu, masyarakat pun diingatkan untuk tidak mudah terjebak dalam spekulasi dan lebih bijaksana dalam menilai sebuah peristiwa.


Fidya Kamalinda kini berencana untuk kembali ke dunia olahraga, meskipun dengan tantangan besar yang harus dihadapinya. Ia berharap kisah hidupnya bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk selalu menjaga komunikasi dan kesejahteraan mental.

[Jatimku.com]