Jatimku.com – Ketupat dan lontong adalah dua hidangan berbahan dasar beras yang sering dijumpai dalam kuliner Indonesia, terutama saat momen spesial seperti Lebaran. Meskipun tampak mirip, ternyata ada beberapa perbedaan mendasar antara ketupat dan lontong, baik dari segi bahan, proses pembuatan, hingga tekstur dan penyajian.
1. Bentuk dan Pembungkusnya
Perbedaan paling mencolok antara ketupat dan lontong terletak pada bentuk serta pembungkusnya:
- Ketupat dibungkus dengan anyaman daun kelapa atau janur berbentuk persegi atau belah ketupat.
- Lontong dibungkus dengan daun pisang dan memiliki bentuk silinder panjang.
2. Proses Pembuatan
Meskipun sama-sama dibuat dari beras yang dimasak dengan air, cara memasaknya cukup berbeda:
- Ketupat: Beras dimasukkan ke dalam anyaman ketupat yang masih longgar, lalu direbus selama 4–5 jam hingga beras mengembang dan padat.
- Lontong: Beras dimasukkan ke dalam gulungan daun pisang yang diikat di kedua ujungnya, lalu direbus selama 2–3 jam hingga menjadi padat.
3. Tekstur dan Rasa
Karena perbedaan cara memasak, ketupat dan lontong memiliki tekstur yang berbeda:
- Ketupat cenderung lebih kenyal dan padat karena uap air lebih banyak terserap dalam serat janur.
- Lontong lebih lembut dan sedikit lebih basah dibandingkan ketupat karena terbungkus rapat oleh daun pisang.
4. Penyajian dalam Kuliner
Baik ketupat maupun lontong memiliki tempat khusus dalam berbagai hidangan tradisional:
- Ketupat lebih sering disajikan saat Lebaran bersama opor ayam, rendang, atau sayur lodeh.
- Lontong lebih umum ditemukan dalam makanan sehari-hari seperti lontong sayur, lontong balap (Surabaya), atau tahu lontong.
Mana yang Lebih Enak?
Pilihan antara ketupat dan lontong tergantung pada selera masing-masing. Jika menginginkan tekstur lebih padat dan aroma khas janur, ketupat bisa jadi pilihan. Sementara jika lebih suka tekstur yang lembut dan sedikit basah, lontong lebih cocok.
Jadi, kamu tim ketupat atau tim lontong? Jatimku.com akan terus menghadirkan informasi menarik seputar kuliner Nusantara!