Surabaya kembali dihebohkan dengan maraknya aksi vandalisme bertuliskan "Adili Jokowi" di beberapa titik strategis kota. Coretan tersebut ditemukan di tembok-tembok fasilitas umum, jembatan, serta beberapa ruko yang berada di pusat kota. Fenomena ini menarik perhatian warga dan pihak berwenang, yang segera mengambil langkah untuk menanganinya.
Muncul di Berbagai Lokasi
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa tulisan "Adili Jokowi" mulai terlihat di berbagai sudut Kota Surabaya dalam beberapa pekan terakhir. Warga yang menemukan coretan tersebut menyatakan kekhawatiran bahwa aksi ini bisa berdampak negatif terhadap ketertiban dan estetika kota. Selain itu, beberapa pihak menilai bahwa aksi vandalisme ini merupakan bentuk ekspresi politik yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap pemerintahan saat ini.
Respons Pemerintah dan Kepolisian
Pemerintah Kota Surabaya dan kepolisian setempat segera mengambil tindakan dengan membersihkan coretan-coretan tersebut. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, bersama aparat kepolisian, bergerak cepat untuk menghilangkan tulisan-tulisan tersebut demi menjaga kebersihan dan kenyamanan kota.
Kapolrestabes Surabaya, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki dalang di balik aksi ini. "Kami akan menelusuri siapa yang bertanggung jawab atas aksi vandalisme ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan terkait aksi tersebut," ujarnya.
Pandangan Publik
Aksi vandalisme ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian warga menilai bahwa aksi ini hanyalah tindakan iseng yang merusak fasilitas umum dan harus ditindak tegas. Namun, ada juga yang menganggap bahwa ini adalah bentuk kritik sosial yang mencerminkan keresahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
Langkah Pencegahan
Untuk mencegah aksi serupa terjadi di masa depan, Pemerintah Kota Surabaya berencana meningkatkan patroli dan pemasangan CCTV di titik-titik rawan vandalisme. Selain itu, upaya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan estetika kota juga akan digalakkan.
Maraknya vandalisme bertuliskan "Adili Jokowi" ini menjadi pengingat bahwa ruang publik harus dijaga bersama. Kritik terhadap pemerintah tentu diperbolehkan, namun harus disalurkan melalui jalur yang tepat dan tidak merusak fasilitas umum.