Latest News

Soal #KaburAjaDulu, Wamenaker: Kabur Saja Lah, Kalau Perlu Jangan Balik Lagi



Jatimku – Pernyataan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) terkait tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi sorotan publik. Dalam sebuah diskusi, Wamenaker memberikan pernyataan kontroversial dengan mengatakan, "Kabur saja lah, kalau perlu jangan balik lagi." Ucapan ini langsung memicu beragam reaksi dari masyarakat, terutama di media sosial.


Apa Itu Tagar #KaburAjaDulu?


Tagar #KaburAjaDulu ramai digunakan di media sosial sebagai bentuk protes terhadap kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Banyak netizen yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan gaji layak, minimnya perlindungan tenaga kerja, serta kebijakan yang dianggap lebih menguntungkan pengusaha dibandingkan pekerja.


Fenomena ini muncul setelah banyak anak muda yang mempertimbangkan untuk bekerja di luar negeri, baik sebagai tenaga profesional maupun pekerja migran. Beberapa di antaranya menilai bahwa peluang kerja di luar negeri lebih menjanjikan dibandingkan bertahan di dalam negeri dengan sistem ketenagakerjaan yang dinilai kurang berpihak pada pekerja.


Respons Wamenaker yang Mengundang Polemik


Dalam sebuah pertemuan dengan komunitas pekerja, Wamenaker menanggapi fenomena ini dengan pernyataan yang mengejutkan.


“Kalau merasa tidak ada masa depan di sini, ya kabur saja lah. Kalau perlu, jangan balik lagi.”


Pernyataan tersebut dianggap sebagian pihak sebagai bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap kondisi tenaga kerja di dalam negeri. Banyak yang mengkritik bahwa pemerintah seharusnya mencari solusi atas masalah ketenagakerjaan, bukan malah mendorong anak muda untuk pergi ke luar negeri.


Namun, ada juga yang menilai bahwa pernyataan tersebut bersifat sarkastik dan menggambarkan realitas di lapangan, di mana banyak tenaga kerja Indonesia memang lebih memilih mencari penghidupan yang lebih baik di luar negeri.


Reaksi Publik dan Pengamat


Sejumlah pakar dan tokoh masyarakat turut menanggapi pernyataan Wamenaker.

Pengamat ketenagakerjaan, Bambang Supriyadi, menilai bahwa pernyataan tersebut sangat disayangkan.


"Seharusnya pemerintah fokus pada pembenahan kebijakan ketenagakerjaan agar anak muda tidak perlu berpikir untuk ‘kabur’ ke luar negeri. Ini malah seperti mengamini bahwa kondisi ketenagakerjaan kita buruk," ujarnya.


Di sisi lain, beberapa netizen justru menanggapinya dengan humor dan sindiran. Banyak yang mengunggah meme dan komentar sarkastik di media sosial, seperti:

  • "Baik pak, saya kabur aja. Tapi THR tetap ditransfer kan?"
  • "Terima kasih sudah merestui kami untuk mencari kerja di luar negeri."
  • "Jangan lupa, kalau kami sukses di luar negeri, jangan klaim kami sebagai kebanggaan Indonesia ya."


Pemerintah Perlu Cari Solusi


Terlepas dari kontroversi ini, fenomena #KaburAjaDulu mencerminkan realitas bahwa banyak pekerja Indonesia merasa lebih memiliki peluang di luar negeri. Pemerintah diharapkan bisa mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kondisi ketenagakerjaan, seperti meningkatkan upah layak, memperkuat perlindungan tenaga kerja, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.


Sementara itu, masyarakat menunggu apakah Wamenaker akan memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai pernyataannya yang menuai banyak reaksi ini.