Malang – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang Raya berencana menggelar aksi turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap pemangkasan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Kebijakan ini dinilai merugikan banyak mahasiswa yang bergantung pada bantuan pendidikan tersebut untuk melanjutkan studi mereka.
Pemangkasan KIP Kuliah Menuai Kontroversi
Pemerintah mengumumkan adanya penyesuaian dalam program KIP Kuliah yang menyebabkan pemangkasan jumlah penerima maupun nominal bantuan yang diberikan. Hal ini memicu reaksi keras dari mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu dan sangat mengandalkan bantuan ini untuk biaya kuliah serta kebutuhan akademik lainnya.
Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksi yang direncanakan, mahasiswa akan menyampaikan beberapa tuntutan utama, antara lain:
Menolak pemangkasan KIP Kuliah dan meminta pemerintah mengembalikan jumlah penerima seperti semula.
Transparansi anggaran pendidikan agar mahasiswa mengetahui bagaimana dana KIP Kuliah dialokasikan.
Kebijakan yang lebih berpihak kepada mahasiswa kurang mampu, agar pendidikan tinggi tetap bisa diakses oleh semua kalangan.
Dukungan dari Civitas Akademika
Tak hanya mahasiswa, beberapa dosen dan aktivis pendidikan turut memberikan dukungan terhadap aksi ini. Mereka menilai bahwa pemangkasan KIP Kuliah bisa berdampak besar terhadap tingkat partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia.
Rencana Aksi
Aksi ini dijadwalkan berlangsung di beberapa titik strategis di Malang, termasuk kawasan alun-alun kota dan depan kantor pemerintahan. Pihak kepolisian dan keamanan kampus telah mengimbau agar aksi berjalan damai dan tetap kondusif.
Mahasiswa berharap, melalui aksi ini, pemerintah dapat mendengar suara mereka dan mempertimbangkan kembali kebijakan terkait pemangkasan KIP Kuliah. Mereka menegaskan bahwa pendidikan adalah hak bagi semua, bukan hanya bagi mereka yang mampu secara finansial.
Pantau terus perkembangan aksi ini hanya di Jatimku!