Jatimku.com – Malang.
Pada Selasa, 18 Februari 2025, Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Kota Malang menghadiri dua pertemuan penting dalam upaya memperkuat sinergi untuk perlindungan anak. Pertemuan pertama berlangsung di Universitas Brawijaya (UB) atas undangan Ketua Pusat Studi Gender (PSG) UB, Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd., sedangkan pertemuan kedua merupakan audiensi dengan STIMATA (Sekolah Tinggi Informatika Kota Malang).
Diskusi Perlindungan Anak di Universitas Brawijaya
Pertemuan dengan PSG UB berlangsung di Gedung Layanan Bersama, lantai 6, mulai pukul 09.00 WIB. Acara diawali dengan perkenalan peserta yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan para Ketua Bidang Komnas PA, serta jajaran PSG UB.
Dalam diskusi, Dr. Lilik Wahyuni mengangkat pertanyaan mendalam tentang maraknya kasus kekerasan terhadap anak di Kota Malang. "Ada apa dengan negara kita? Bagaimana kita bisa bersama-sama mencari solusi?" ungkapnya.
Diskusi ini menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih konkret antara PSG UB dan Komnas PA. Fokus utama adalah menangani kasus bullying, kekerasan seksual, dan pelecehan yang masih marak terjadi. Diharapkan sinergi ini dapat menghasilkan gerakan nyata di lapangan dengan dukungan berbagai pihak.
Pertemuan ini ditutup dengan doa majelis pada pukul 11.00 WIB, dengan rencana tindak lanjut untuk memperjelas program kerja yang akan dijalankan bersama.
Audiensi Komnas PA Kota Malang dengan STIMATA
Pada hari yang sama, pukul 13.30 WIB, Komnas PA Kota Malang melanjutkan agenda dengan mengadakan audiensi bersama Ketua/Rektor STIMATA, Dr. Tubagus M. Akhriza, S.Si, M.MSi., di ruang pertemuan STIMATA.
Kegiatan dibuka oleh salah satu staf STIMATA, diikuti dengan sesi perkenalan peserta. Ketua Komnas PA Kota Malang, Pak Teguh, menyampaikan bahwa selama ini Komnas PA telah melakukan sosialisasi anti-bullying dan parenting di sekolah-sekolah. Namun, dari 500 target sekolah, baru 30 sekolah yang telah mendapatkan edukasi ini.
Audiensi ini bertujuan untuk menyamakan visi dalam pencegahan kekerasan fisik, kekerasan seksual, serta pelecehan yang bermula dari penggunaan gadget dan media digital. Diskusi berlangsung interaktif, dengan berbagai gagasan dan solusi berbasis kasus yang terjadi di lapangan.
Sebagai langkah konkret, STIMATA dan Komnas PA Kota Malang sepakat menandatangani MoU untuk membangun sinergi dalam pencegahan kecanduan gadget pada anak-anak. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Komnas PA, Pak Teguh, dan Ketua/Rektor STIMATA, Dr. Tubagus M. Akhriza, S.Si, M.MSi., bersamaan dengan berkumandangnya adzan Ashar.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan semakin banyak anak-anak di Kota Malang yang mendapatkan perlindungan dari berbagai ancaman kekerasan dan dampak negatif teknologi.