Jatimku.com – Malang
STIE Malangkucecwara (ABM) dan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 7 Februari 2025. Acara yang berlangsung di STIE Malangkucecwara ini dihadiri oleh Pengurus ISMI, Rektor STIE Malangkucecwara, serta para dosen ABM.
Kerja sama ini bertujuan untuk menjajaki peluang sinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan. Harapannya, program ini dapat memberikan sharing knowledge bagi mahasiswa tentang realitas bisnis di lapangan. "Satu-satunya solusi menciptakan entrepreneur baru adalah dengan kurikulum yang dinamis, melibatkan asosiasi dan pemerintah. Namun, saat ini porsi entrepreneurship masih kurang karena mentalitas yang belum siap," ujar salah satu perwakilan ISMI.
Dalam diskusi yang berlangsung, dibahas pula tantangan pendidikan kewirausahaan saat ini. Kehadiran praktisi dalam mengajar dinilai sangat penting agar mahasiswa tidak perlu terlalu lama beradaptasi dengan dunia kerja, terutama menghadapi karakteristik Gen Z yang dinamis. "Dengan ISMI, kita bisa mengembangkan mentalitas sekaligus knowledge dalam membangun usaha," tambahnya.
Hasil survei UGM juga menjadi sorotan, di mana 40% mahasiswa mengaku motivasi utama kuliah adalah untuk mendapatkan gelar demi pengakuan sosial. Oleh karena itu, sistem evaluasi mahasiswa tidak hanya bisa mengandalkan ujian, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek kehadiran, partisipasi, dan tugas.
Selain membahas pendidikan kewirausahaan, diskusi juga menyinggung tantangan demokrasi di Indonesia, termasuk tingginya biaya politik yang membuat perubahan menjadi lebih sulit.
Melalui kerja sama ini, ABM dan ISMI berharap dapat mencetak lebih banyak entrepreneur yang tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga siap menghadapi tantangan nyata di dunia bisnis.
