Latest News

Penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Sosialisasi Kolaborasi Kampung Sedekah Bersama LAZ YASA Malang di RW 1 Tunjungsekar

Pada awal tahun 2025, sebuah langkah strategis dalam penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan sosialisasi program kampong sedekah dengan digelarnya Rapat Evaluasi dan Koordinasi STBM pada Kamis, 16 Januari 2025, di Café Pamean, RW 1 Tunjungsekar. Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ibu Kustiningtyas dari Seksi Pelayanan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Malang, Ibu Camelia Finda selaku Kepala Puskesmas Mojolangu, Ketua STBM, Ketua Kelurahan Sehat, dan Direktur LAZ YASA Malang. Agenda ini bertujuan untuk mengevaluasi program yang berjalan sekaligus menyusun langkah nyata menuju target 100% kelurahan STBM pada tahun 2026 serta Sosialisasi kolaborasi untuk menciptakan  Pemberdayaan Masyarakat dalam bentuk program Kampung Sedekah.


Dalam sambutannya, Ibu Camelia Finda menekankan pentingnya evaluasi dan koordinasi untuk memastikan langkah konkret dalam implementasi STBM. “Ini adalah evaluasi dan koordinasi pertama di tahun 2025. Harapan kita pada 2026 semua kelurahan bisa menjadi bagian dari STBM untuk mencegah penyakit dan menerapkan perilaku hidup sehat berdasarkan lima pilar dasar STBM. Kita tidak hanya bicara angka, tapi aksi nyata yang membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat,” ungkapnya.


Serta Ibu Kustiningtyas dari Dinas Kesehatan Kota Malang juga menggarisbawahi pentingnya pembentukan kelompok STBM di setiap RW. Ia menyebutkan bahwa RW 1 Tunjungsekar, sebagai salah satu percontohan, memiliki potensi untuk menjadi model inspiratif bagi kelurahan lain. Hingga saat ini, baru 8 dari 57 kelurahan di Kota Malang yang mendeklarasikan diri sebagai kelurahan STBM. “Kami menargetkan penerapan 100% Pilar 1 (Stop Buang Air Besar Sembarangan) serta minimal 75% untuk Pilar 2 hingga 5. 


Terima kasih kepada kelurahan dibawah lingkup Puskesmas di 4 Kelurahan yaitu Tunggulwulung, Tasikmadu, Tunjungsekar, dan Mojolangu atas kontribusi aktifnya ,” tuturnya.

*Peran dan Dukungan LAZ YASA*

Direktur LAZ YASA Malang Rahmat Khoirul Huda, dalam kesempatan tersebut, mengajak masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan perubahan. Menyoroti pentingnya mengubah pola pikir masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mandiri. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah melalui penerapan Program Kampung Sedekah. Program ini bertujuan membangun solidaritas sosial dan pemberdayaan masyarakat dengan menggalang dukungan serta aksi nyata berbasis gotong royong.


“Kami percaya perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Kampung Sedekah adalah bentuk nyata pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga pada penguatan solidaritas dan kemandirian sosial,” jelasnya.


Agenda ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga forum strategis untuk merancang penguatan program STBM dan penerapan program Kampung Sedekah di wilayah tersebut. Semua pihak sepakat untuk terus mendorong aksi nyata yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. RW 1 Tunjungsekar, sebagai wilayah percontohan, kini diharapkan mampu menjadi inspirasi dan model keberhasilan yang dapat direplikasi di wilayah lain.