Latest News

Ibu di Kota Malang Kehilangan Puluhan Juta Rupiah Gegara Tergiur Iklan Bank di Facebook


Seorang ibu rumah tangga di Kota Malang baru-baru ini mengalami kerugian yang sangat besar, hingga puluhan juta rupiah, setelah menjadi korban penipuan yang berawal dari iklan bank yang muncul di media sosial Facebook. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat mengenai potensi bahaya penipuan online yang semakin marak di dunia maya.


Awal Mula Penipuan Berawal dari Iklan di Facebook


Peristiwa ini bermula ketika ibu tersebut melihat sebuah iklan di Facebook yang mengaku berasal dari salah satu bank ternama di Indonesia. Iklan tersebut menawarkan layanan pinjaman dengan bunga rendah dan proses yang sangat cepat. Tergiur dengan tawaran yang terlihat menguntungkan, ibu tersebut kemudian mengklik iklan dan menghubungi nomor yang tertera di dalamnya.


Setelah melakukan komunikasi melalui aplikasi pesan, ibu ini mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai persyaratan untuk mengajukan pinjaman, yang kabarnya hanya membutuhkan sedikit dokumen dan proses yang tidak rumit. Pihak yang mengaku sebagai perwakilan bank tersebut meyakinkan ibu itu untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi dan proses verifikasi pinjaman.


Kehilangan Puluhan Juta Rupiah


Tanpa berpikir panjang, ibu rumah tangga tersebut kemudian mengikuti instruksi yang diberikan dan mentransfer sejumlah uang ke rekening yang tertera. Namun, setelah beberapa kali mentransfer uang yang diminta, pinjaman yang dijanjikan tak kunjung diterima. Ketika ibu itu mencoba menghubungi kembali pihak yang mengaku sebagai perwakilan bank, nomor yang digunakan sudah tidak aktif.


Pada saat itulah ibu tersebut menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan. Ia kehilangan uang dalam jumlah yang tidak sedikit, mencapai puluhan juta rupiah, yang tentunya sangat merugikan.


Penipuan yang Menggunakan Modus Iklan Bank


Kasus ini mengungkapkan modus baru penipuan yang semakin marak terjadi di platform media sosial, terutama Facebook. Iklan yang muncul di Facebook sering kali menyesatkan dan menggunakan identitas lembaga keuangan ternama untuk memperdaya korban. Pelaku biasanya memanfaatkan daya tarik tawaran pinjaman cepat dan bunga rendah, yang membuat banyak orang, terutama yang sedang membutuhkan dana, menjadi tergiur.


Penting untuk diingat bahwa bank-bank resmi tidak pernah meminta pembayaran biaya administrasi atau biaya lainnya di luar prosedur resmi yang berlaku sebelum memberikan pinjaman. Biasanya, bank akan langsung melakukan verifikasi melalui proses yang lebih ketat dan transparan.


Peringatan untuk Warga Malang dan Masyarakat Umum


Kasus penipuan ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat, terutama di Kota Malang, untuk lebih berhati-hati ketika menerima tawaran atau iklan yang terlalu menggiurkan di media sosial. Terlebih lagi, masyarakat harus selalu memastikan keaslian informasi yang diterima sebelum mengambil langkah lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan transaksi keuangan.


Dinas terkait di Kota Malang mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap penipuan online yang terus berkembang seiring dengan maraknya penggunaan media sosial. Warga diminta untuk tidak mudah percaya dengan iklan atau tawaran pinjaman yang tidak jelas sumbernya, dan selalu memeriksa keaslian lembaga keuangan tersebut melalui saluran resmi.