Tanggal: 14 Januari 2025
Waktu: 10.00 WIB
Tempat: WAG Aula Olimpus
Tujuan: Bedah Buku "Politik Pendidikan Islam"
Moderator: Adib La Tahzan
Penyaji: Muhammad Kholik
Notulen: Layli Dinata
Jumlah Audiens: 42 orang
Susunan Acara:
- Pembukaan
- Pokok Pembahasan
- Tanya Jawab
- Pesan Penyaji
- Penutup
Pembukaan:
Acara dibuka oleh moderator, Adib La Tahzan, yang kemudian memperkenalkan profil penyaji, Muhammad Kholik. Muhammad Kholik adalah seorang pengajar, pendidik, dan content creator yang berpengalaman luas dalam dunia pendidikan.
Profil Penyaji:
- Operator Sekolah, SDN 200514 Labuhan Labo (2013-2015)
- Dosen Matrikulasi Bahasa Arab IAIN Padangsidimpuan (2014-2015)
- GMP PAI, SMP IT Darul Hasan Padangsidimpuan (2015-2019)
- GMP Akidah Akhlak, MAN 2 Padang Lawas (2019-sekarang)
Pokok Pembahasan:
Penyaji, Muhammad Kholik, menjelaskan bahwa buku "Politik Pendidikan Islam" hadir sebagai upaya pengembangan keilmuan di bidang pendidikan. Buku ini dapat menjadi acuan bagi para pendidik dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Arti Politik dalam Pendidikan:
Penyaji juga mengungkapkan bahwa politik dalam konteks pendidikan merujuk pada kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pendidikan, baik kebijakan pemerintah Indonesia maupun kebijakan khalifah Islam di masa lalu.
Tanya Jawab:
-
Dwy S.W (Nganjuk, Jatim)
Pertanyaan: Bagaimana pendapat Bapak tentang kebijakan di Ponpes Modern yang terkesan kaku dan tidak menerima masukan?
Jawaban: "Kebijakan seperti itu bisa menjadi tantangan bagi pengembangan SDM, namun setiap kebijakan biasanya memiliki alasan tertentu seperti menjaga disiplin atau nilai-nilai yang telah lama dianut." -
Nurjamila (Marenu, Kab. Padang Lawas)
Pertanyaan: Mengapa politik berperan penting dalam penyebaran agama Islam?
Jawaban: "Karena politik erat kaitannya dengan kebijakan dan kekuasaan, maka melalui kebijakan tersebut, dakwah pendidikan Islam dapat didorong dan penguatan nilai-nilai Islam dapat tercipta di pemerintahan dan masyarakat." -
Dandy Juwagi (Solo, Jawa Tengah)
Pertanyaan: Bagaimana seharusnya strategi pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia?
Jawaban: "Salah satunya melalui penguatan kurikulum, karena perubahan kurikulum dari satu periode ke periode lainnya mengubah pola pikir dan arah kebijakan pendidikan." -
Moderator (Adib La Tahzan)
Pertanyaan: Apakah buku ini hanya untuk tenaga pendidik atau cocok juga untuk umum?
Jawaban: "Buku ini tidak hanya cocok untuk tenaga pendidik, tetapi juga untuk pengelola lembaga pendidikan dan pemangku kebijakan." -
Zuhra Yanti (Padang Lawas)
Pertanyaan: Apa peran madrasah dalam sistem pendidikan Islam?
Jawaban: "Madrasah berperan sebagai lembaga pendidikan formal yang mengintegrasikan pengajaran ilmu agama dan umum, serta merupakan solusi atas dikotomi pendidikan yang terjadi pada masa penjajahan."
Pesan Penyaji:
“Terima kasih atas kebersamaannya pagi ini. Buku ini seperti peta yang membimbing kita memahami dinamika pendidikan Islam. Jangan biarkan pengetahuan ini terhenti di sini. Miliki buku ini, baca, renungkan, dan jadikan bekal untuk memajukan pendidikan Islam. Bersama-sama, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menyebarkan keberkahan bagi umat manusia.”
Penutupan:
Acara ditutup dengan baik oleh moderator, Adib La Tahzan, yang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam seminar ini.
Kesimpulan:
Buku "Politik Pendidikan Islam" tidak hanya bermanfaat bagi tenaga pendidik, tetapi juga untuk masyarakat umum. Buku ini menggali hubungan erat antara politik dan kebijakan dalam pendidikan, serta bagaimana pendidikan Islam dapat diperkuat melalui kebijakan politik yang tepat. Pendidikan Islam, baik di sekolah maupun madrasah, berperan penting dalam membentuk masyarakat yang berpengetahuan dan berbudi pekerti luhur.