Latest News

4 Buku Fiksi yang Wajib Kamu Baca: Dari Haru hingga Tawa

 



Membaca buku fiksi sering kali menjadi pelarian yang menyenangkan, baik untuk meresapi kisah penuh makna maupun sekadar menikmati cerita ringan yang menghibur. Berikut adalah empat rekomendasi buku fiksi yang wajib masuk daftar bacaanmu:

1. "Rindu" – Tere Liye

Dalam novel ini, Tere Liye membawa kita pada sebuah pelayaran haji di masa lampau yang penuh nuansa emosional. "Rindu" menggambarkan perjuangan para tokohnya, bukan hanya dalam perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang sarat nilai kehidupan. Kamu akan diajak merenung tentang cinta, maaf, dan pengorbanan melalui sudut pandang beragam karakter. Jika kamu menyukai cerita yang menyentuh hati dan bermakna dalam, buku ini adalah pilihan sempurna.

2. "Critical Eleven" – Ika Natassa

Kisah cinta Ale dan Anya ini berpusat pada sebelas menit krusial dalam hidup mereka—tiga menit pertama saat bertemu, delapan menit terakhir saat berpisah. Berlatar kehidupan modern di perkotaan, "Critical Eleven" memadukan romansa yang realistis dengan dinamika emosi yang kompleks. Dialog yang cerdas, alur yang intens, dan karakter yang relatable membuat novel ini menjadi bacaan yang sulit untuk diletakkan begitu saja.

3. "A Man Called Ove" – Fredrik Backman

Fredrik Backman menghadirkan cerita tentang Ove, seorang pria tua yang pemarah, dengan humor dan kehangatan. Hidupnya yang suram berubah ketika sepasang tetangga baru pindah di sebelah rumahnya. "A Man Called Ove" bukan hanya menawarkan tawa, tetapi juga pelajaran tentang persahabatan, cinta, dan pentingnya arti hidup. Buku ini cocok untuk kamu yang menyukai kisah inspiratif dengan sentuhan humor.

4. "Koala Kumal" – Raditya Dika

Raditya Dika kembali dengan kumpulan cerita pendek yang menghibur namun tetap sarat makna. "Koala Kumal" menghadirkan kisah-kisah tentang cinta dan kehidupan dengan gaya khasnya yang lucu dan mengena. Buku ini ringan, tetapi meninggalkan kesan mendalam, cocok untuk dibaca saat kamu butuh hiburan sekaligus refleksi ringan.

Keempat buku ini memiliki daya tariknya masing-masing, mulai dari cerita penuh emosi hingga humor yang segar. Jadi, mana yang akan kamu baca lebih dulu?