Kegiatan hari ini dengan pemateri Chustini, M.Pd dan Husnur Rifqi, S.T., CHt dan dihadiri oleh seluruh orangtua siswa SDN Tulusrejo 1 sebanyak 102 orang serta seluruh guru SDN Tulusrejo 1.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu:
1) Orangtua siswa mengetahui dan memahami apa itu perundungan,
2) Orangtua dapat mengajarkan pada anak untuk bersikap asertif tanpa menyakiti orang lain,
3) Orangtua dapat membekali anak dengan ketrampilan sosial agar terhindar dari tindakan perundungan, dan
4) Orangtua dapat mengembangkan empati anak agar tidak menjadi pelaku perundungan.
Chustini menyampaikan materi tentang pengertian, penyebab, dampak, serta cara merespon perundungan. Selain itu Chustini juga menyampaikan pentingnya peran Guru dan orangtua ketika terjadi perundungan antara lain: membangun komunikasi terbuka, mengajarkan empati dan pengendalian diri dan mengajarkan asertivitas pada anak. Di samping itu Guru maupun orangtua supaya mendorong keterlibatan positif anak baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Sedangkan Rifki memberikan materi terkait denan pendidikan akil balik bagi orangtua agar bisa mendampingi anaknya saat anak memasuki puber. Keterlibatan ayah untuk pendidikan akil sangat dibutuhkan oleh anak, karena dari ayahlah anak belajar tentang logika. Rifqi juga menenkankan bahwa saat anak usia 7 tahun perama yang diutamakan adalah pengenalan tentang Tuhan, usia 7 tahun anak haris diajari tatacara rangkaian sholat dengan baik dan benar karena di dalam sholat anak bisa terbiasa mendenganrkan panggilan adzan, anak akan terbiasa menerapkan kebersihan dengan cara berwudu serta anak akan bisa mengenal waktu serta mengenalkan konsep berhitung awal dengan mengenal banyaknya jumlah rokaat dalam setiap sholat.
Dengan adanya kegiatan parenting ini Kepala Sekolah dan guru SDN Tulusrejo 1 Kota Malang berharap orangtua dapat mendampingi anaknya dengan lebih baik agar anak tidak mudah menjadi korban maupun pelaku perundungan.
Parenting ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa dan bisa menjadi sekolah tanpa kekerasan. Selain itu diharapkan anak-anak SDN Tulusrejo bisa menjadi anak yang berakhlak dan berbudi pekerti yang lebih baik.