Latest News

Didik Anak Dengan Tega Untuk Stop Bullying


Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-40, KOMNAS Perlindungan Anak Kota Malang mengadakan Kajian Parenting dengan tema "Stop Bullying, Dengan Pendidikan Aqil Baligh" di Aula Syihabudin, Malang.

Acara ini merupakan kolaborasi antara KOMNAS Perlindungan Anak Kota Malang dengan komunitas parenting HEbAT dan Nusantara Gilang Gemilang. Mereka mengundang Ustadz Adriano Rusfi, Psi., seorang pakar parenting nasional yang juga psikolog senior dari UI, Dewan Pakar ITB, serta Founder Aqil Baligh Institute dari Bandung.


Acara dibuka dengan sambutan dari Dinas Pendidikan Kota Malang yang diwakili oleh Pak Hidayat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antara KOMNAS Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, serta dinas terkait untuk mengurangi kasus kekerasan anak di Malang. Tujuannya agar Kota Malang, yang telah mendapatkan predikat Kota Layak Anak dengan predikat NINDYA, bisa mempertahankan dan meningkatkan statusnya menjadi predikat UTAMA.

Dalam kajian parenting ini, Ustadz Aad menjelaskan tentang bullying dan pentingnya pendidikan aqil baligh. Ia mengaitkan bullying sebagai bagian dari ujian yang membawa hikmah, dengan contoh Nabi Yusuf yang dibully oleh saudara-saudaranya. Menurutnya, salah satu cara agar anak tidak menjadi korban bullying adalah melalui pendidikan aqil baligh, karena anak-anak zaman sekarang cenderung mencapai baligh lebih cepat tetapi aqil lebih lambat. Idealnya, aqil dan baligh harus tumbuh bersamaan pada usia 12-15 tahun.


Ustadz Aad juga menekankan bahwa sekolah harus menjadi tempat untuk mendidik anak dengan keras agar mereka kuat dan tidak mudah menjadi korban bullying. Sekolah harus mempersiapkan generasi yang tangguh, bukan hanya memberikan kenyamanan yang berlebihan. Jika terlalu nyaman, anak-anak akan menjadi lemah dan rentan terhadap bullying.


Igo Chaniago, Ketua KOMNAS Perlindungan Anak Kota Malang, menambahkan bahwa hak-hak anak harus dilindungi, namun anak juga harus dididik dengan baik, diberi kasih sayang, dan bimbingan. Hal ini penting agar mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat, mandiri, dan siap menghadapi dunia ketika mencapai aqil baligh.