Bismillahir Rahmanir Rahim
Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan (QS. An-Nur; 41).
===
Sekitar tahun 2010, saya (AW) berhobi merawat burung kicau, walaupun hampir semua jenis hewan saya suka. Pilihan merawat burung kicau lebih serius, karena faktor Ayah (Almarhum Fauzi) yang juga hobi, jadi linierlah haa haa.
Cukup beragam burung kicau yang saya rawat, yang akhirnya saya memutuskan untuk fokus pada satu spesies, yaitu Cucak Rowo (dowo buntute). Alasan Saya mengapa fokus pada Cucak Rowo, karena cuannya (bisnis).
Akhirnya saya breeding Cucak Rowo dengan tagline AW FARM. Alhamdulillah, breeding saya berhasil (produksi anakan Cucak Rowo). Perbedaan tajam AW FARM dengan pemain Cucak Rowo lainnya, yaitu breeding saya berada di area terbuka dan alhamdulillah sukses produksi. Karena selama ini sugestinya Cucak Rowo kandangnya wajib tertutup dengan alasan mudah stres dan lainnya.
Alhamdulillah, di tahun 2014 Saya dan Istri oleh Allah Subhanallah Wa Ta'ala diberangkatkan UMROH dari hasil Cucak Rowo (Mabruro, Aamiin). Alhamdulillah, hingga detik ini AW FARM masih eksis di dunia perburungan (Barokallahu Fiikum).
AW FARM di-per-Cucak Rowo-an makin dikenal, karena sistem breeding yang terbuka. Bahkan ada dari Trans 7 dan Trans TV menghubungi saya untuk ditanyangkan di acara Dunia Binatang dan Laptop Si Unyil. Namun, saya tolak dengan alasan safety.
Betul dugaan saya akan safety, jadi saya juga pernah kemalingan spasang Cucak Rowo senilai 15 Jt. Kronologis singkatnya, si maling menyamar sebagai konsumen (Qodhorullah). Intinya, di saat dikenal dan terkenal tetaplah tawadhu dan tawakkal.
Pewarta AW
Agus Wahyudi