Namun, menghadapi tantrum anak di tempat umum tentu bisa membuat orang tua
kewalahan dan malu. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi tantrum
anak? Mari kita bahas 4 strategi yang memadukan ketegasan dan kasih sayang:
1. Tetap Tenang dan Hindari Emosi
Reaksi orang tua yang terpancing emosi dan ikut berteriak justru akan
memperburuk situasi. Ambillah napas dalam-dalam dan tenangkan diri. Dengan
kepala dingin, Anda bisa berpikir jernih dan menerapkan strategi yang tepat.
2. Pahami Penyebab Tantrum dan Validasi Emosi Anak
Cobalah untuk memahami apa yang menyebabkan tantrum anak. Apakah mereka
lelah, lapar, haus, frustrasi karena tidak bisa melakukan sesuatu, atau marah
karena keinginannya tidak dituruti? Setelah mengidentifikasi penyebabnya, coba
untuk memvalidasi emosi mereka. Katakan kalimat seperti "Iya, Bunda paham
kamu sedang kesal" atau "Wah, sepertinya kamu lelah ya?". Dengan
memvalidasi emosi, anak akan merasa dipahami dan emosinya bisa lebih
terkendali.
3. Alihkan Perhatian atau Tawarkan Solusi
Jika tantrum dipicu oleh keinginan yang tidak bisa dipenuhi, coba untuk
mengalihkan perhatian anak. Tunjukkan mainan lain, ajak mereka bernyanyi, atau
baca buku cerita. Untuk tantrum yang disebabkan oleh ketidakmampuan melakukan
sesuatu, tawarkan bantuan atau solusi. Misalnya, jika anak kesulitan memakai
sepatu, bantu mereka atau tunjukkan cara memakainya dengan perlahan.
4. Tetapkan Batasan dan Konsekuensi
Meski penuh kasih sayang, orang tua tetap perlu memberikan batasan yang
jelas dan konsisten kepada anak. Jelaskan apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan. Jika anak tetap tantrum meski sudah diberi penjelasan, ajak mereka
ke tempat yang tenang dan biarkan mereka menenangkan diri sendiri. Hindari
memberikan reward berupa permen atau mainan hanya karena anak berhenti tantrum.
Hal ini justru akan mengajarkan mereka bahwa tantrum adalah cara untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Ingat, Strategi ini Membutuhkan Waktu dan Kesabaran
Mengubah perilaku anak membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetaplah konsisten
menerapkan strategi di atas dan anak perlahan akan belajar mengelola emosinya
dengan lebih baik.
Selain strategi tersebut, berikut beberapa tips
tambahan untuk mencegah tantrum:
- Penuhi Kebutuhan Dasar Anak: Pastikan
anak cukup istirahat, makan dengan teratur, dan tidak haus. Anak yang
lelah dan lapar akan lebih mudah tantrum.
- Sediakan Rutinitas Harian: Anak
merasa aman dan nyaman dengan rutinitas harian yang jelas. Rutinitas ini
bisa membantu mereka mengantisipasi kejadian dan mengurangi frustrasi.
- Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas: Bicaralah dengan anak menggunakan kalimat yang sederhana dan jelas.
Hindari memberikan terlalu banyak instruksi sekaligus.
- Berikan Pilihan Terbatas: Saat
menawarkan pilihan kepada anak, berikan 2-3 pilihan yang bisa Anda terima.
Hindari terlalu banyak pilihan yang justru membuat anak bingung.
- Berikan Pujian dan Apresiasi: Jangan
hanya fokus pada perilaku negatif anak. Berikan pujian dan apresiasi saat
mereka berhasil mengendalikan emosinya atau berperilaku baik.
Melawan tantrum anak memang tidak selalu mudah. Namun,
dengan memahami penyebabnya, menerapkan strategi yang tepat, dan tetap sabar,
Anda bisa membantu anak belajar mengelola emosinya secara sehat. Jangan ragu
untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika Anda merasa kesulitan menghadapi
tantrum anak.