1. Berbicara sambil bergerak
Ketika
Bunda mengajak si kecil bicara, sebisa mungkin imbangi dengan gerakan yang
ekspresif. Gerakan bisa membuat si kecil tertarik sehingga perhatiannya tertuju
pada Bunda. Misalnya mengajak minum susu, Bunda bisa menggerak-gerakkan
botolnya sambil bicara berulang-ulang agar si kecil tertarik untuk
mengikutinya.
2. Bermain bersama
Orang
tua harus bisa mengimbangi si kecil dan menjadi temannya, termasuk saat harus
bermain bersama. Bunda bisa mengajak si kecil untuk bermain peran dan
membayangkan sesuatu untuk melatih kemampuan verbalnya. Sebagai contoh, Bunda
bisa berpura-pura menelepon Ayah atau kakek dan neneknya di hadapan si kecil
dengan telepon mainan. Bermain peranlah sebaik mungkin agar si kecil merasa
tertarik.
3. Biasakan membuat narasi
Meski si kecil belum mengerti sepenuhnya apa yang Bunda bicarakan, tapi tetap penting mengajaknya berkomunikasi seperti yang biasa Bunda lakukan dengan keluarga. Bunda bisa mengucapkan kalimat yang berhubungan dengan apa yang sedang terjadi. Misalnya saat berganti baju, makanm jalan-jalan, dan lain-lain. Teruslah mengajak komunikasi si kecil. Biasakan juga menggunakan kalimat lengkap padanya agar ia belajar memahami objek-objek tertentu.
Nah itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menstimulus si kecil yang terlambat bicara. Selain terpai medis, upaya dari orang tua juga penting mengingat waktu si kecil lebih banyak dihabiskan dengan orang tua. Selamat mencoba.