Setiap
orang tua pasti menginginkan buah hatinya tumbuh dan berkembang dengan baik. Serta
memiliki gizi yang cukup. Maka dari itu, diperlukan imunisasi agar dapat
mencegah penyakit berbahaya. Apa sih imunisasi itu?
Imunisasi
adalah proses pemberian vaksin pada tubuh bayi untuk memberikan kekebalan
terhadap penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan cacat atau kematian serta
dapat mencegah penyakit menular pada bayi. Vaksin ini mengandung bakteri yang
sudah dilemahkan untuk membentuk kekebalan tubuh pada bayi. Umumnya imunisasi
pada bayi dilakukan di posyandu. Berikut adalah macam-macam imunisasi yang
dilakukan pada bayi :
1. Hepatitis B
Vaksin
ini bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B dari ibu pada bayi. Imunisasi
jenis hepatitis B ini dilakukan sebanyak 3 kali. Pertama adalah pada saat bayi
tersebut baru dilahirkan, paling lambat 12 jam setelah bayi itu lahir.
Vaksin kedua dilakukan pada bulan pertama, kemudian vaksin ketiga dilakukan pada bulan ke-3 atau ke-6. Vaksin ini juga dapat diberikan pada remaja berusia di bawah 19 tahun.
Baca juga : Adat Jawa pada Bayi Usia 7 Bulan
2. Polio
Polio
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus pada saluran pencernaan dan
tenggorokan. Seseorang yang terjangkit polio akan mengalami kelumpuhan permanen
dan dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini bisa muncul tanpa adanya gejala
serta dapat menular melalui kontak dengan cairan yang keluar dari hidung,
mulut, dan tinja seseorang yang telah terjangkit polio.
Vaksin
jenis polio ini bertujuan untuk menghindari adanya penyakit polio atau
poliomyelitis. Imunisasi ini ada 2 jenis. Yaitu vaksin polio oral dan vaksin
polio tidak aktif. Vaksin polio oral adalah vaksin yang
mengandung virus polio hidup dan sudah dilemahkan. Sedangkan vaksin polio tidak aktif adalah vaksin
yang mengandung virus tidak aktif.
Vaksin polio diberikan saat bayi baru lahir. Kemudian diberikan lagi saat bayi menginjak usia 2 bulan, 3 bulan, atau 4 bulan.
Baca juga : Bagaimana cara Ibu Menjaga Janin agar Bisa Tumbuh Kembang dengan Baik?
3. BCG
Vaksin
BCG (Bacillus Calmette-Guerin) adalah imunisasi yang dilakukan untuk
meningkatkan imunitas tubuh yang dapat melindungi dari munculnya bakteri
tuberculosis. Vaksin ini dapat memberikan proteksi antara 50% – 80% terhadap
tuberkulosis. Vaksin ini diberikan pada saat bayi berumur 2 bulan. Kondisi yang mengharuskan untuk menunda dilakukannya
imunisasi ini adalah :
a.
Demam tinggi.
b.
HIV positif dan masih belum mendapat
penanganan.
c.
Terkena infeksi kulit.
d.
Mengalami reaksi anafilaktik terhadap
imunisasi BCG.
e. Pernah terjangkit tuberkulosis atau bahkan tinggal serumah dengan penderita tuberkulosis.
4. DPT
Vaksin
DPT adalah pemberian vaksin yang bertujuan untuk mencegah 3 penyakit. Yakni
difteri, pertussis, dan tetanus. Vaksin ini mengandung bakteri difteri,
pertussis, dan tetanus yang sudah dilemahkan.
Vaksin
DPT merupakan program imunisasi dasar dan lanjutan yang wajib diberikan pada
anak-anak. Umumnya dilakukan pada saat anak berumur 2 bulan, 3 bulan, dan 4
bulan. Kemudian pada saat bayi berumur 18 bulan dan yang terakhir dilakukan
pada saat bayi berumur 5 tahun.
Baca juga : 3 Tips Menjaga Kesehatan Mental
5. Campak
Vaksin
campak bertujuan untuk mencegah adanya campak. Ada 3 vaksin yang dapat mencegah
campak. Yaitu :
a.
Vaksin campak bertujuan untuk
mencegah campak.
b.
Vaksin MR bertujuan untuk mencegah
campak dan rubella.
c.
Vaksin MMR bertujuan untuk mencegah
capak, rubella, dan gondongan.
Vaksin ini dilakukan
sebanyak 2 kali. Yang pertama dilakukan pada saat bayi berusia 9 bulan.
Sedangkan yang kedua dilakukan saat bayi berusia 24 bulan.
Jadi, imunisasi
sangat penting untuk menunjang pertumbuhan seorang anak. Yuk daftarkan
anak-anak kita untuk imunisasi diposyandu terdekat! Salam sehat bagi kita
semua!